Kamis 27 Jul 2023 10:00 WIB

Ini Cara Berpuasa Asyura

Puasa Asyura menenangkan diri dan berlimpah ampunan dari Allah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi Muslim berpuasa sambil zikir.
Foto: ANTARA/Rahmad
Ilustrasi Muslim berpuasa sambil zikir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat islam disunnahkan untuk menjalankan puasa asyura di bulan Muharram. Bagaimana cara berpuasa Asyura dan seperti apa yang dianjurkan oleh umat islam?

Dikutip dari buku Misteri Bulan ‘Asyuro Antara Mitos dan Fakta karya Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Puasa ‘Asyura ada tiga tingkatan yang bisa dikerjakan.

Baca Juga

Pertama: Berpuasa sebelum dan sesudahnya. Yaitu, tanggal 9-10-11 Muharram. Dan inilah yang paling sempurna. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan dalam Ahkamu Ahli Dzimmah : “Karena puasa ‘Asyura tidak bisa diganti dengan hari-hari lainnya maka kita diperintahkan untuk menggandengkan dengan puasa sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya agar terhindar dari menyerupai mereka”.

Kedua: Berpuasa pada tanggal 9 dan 10, dan inilah yang paling banyak ditunjukkan dalam hadits. Sahabat Ibnu Abbas mengataan: “Selisihilah kaum Yahudi. Berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh (Muharram)“. (Mushonnaf Abdurrozzaq)

Ketiga: Berpuasa pada tanggal 10 saja. Syaikhul Islam rahimahullah berkata: “Puasa hari ‘Asyuro menghapus dosa setahun, tidak dibenci apabila berpuasa pada hari ini saja”. (Al-Akhbar al-Ilmiyyah Min al-Ikhtiyaroot al-Fiqhiyyah).

Adapun berpuasa hanya tanggal 9 saja tidak ada asalnya, keliru dan kurang teliti dalam memahami hadits-hadits yang ada. (Zaadul Ma’ad).

Puasa ini jatuh pada bulan haram. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram. (HR Muslim).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement