Kamis 27 Jul 2023 11:49 WIB

Kim Jong-un Pamer Senjata dan Rudal Balistik ke Menhan Rusia

Kim Jong Un secara langsung memberi Menhan Rusia tur pameran persenjataan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Kim Jong Un secara langsung memberi Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu tur pameran pertahanan yang menampilkan rudal balistik di Pyongyang.
Foto: AP
Kim Jong Un secara langsung memberi Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu tur pameran pertahanan yang menampilkan rudal balistik di Pyongyang.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, pada Rabu (26/7/2023). Kim secara langsung memberi perwakilan Rusia tur pameran pertahanan yang menampilkan rudal balistik di Pyongyang.

Pameran pertahanan yang diadakan untuk menandai peringatan perang yang menampilkan senjata dan peralatan militer yang baru dikembangkan. "Kim Jong Un berbagi komentar dengan Sergei Shoigu tentang tren pengembangan persenjataan di seluruh dunia dan strateginya," kata laporan kantor berita resmi pemerintah Korut KCNA.

Baca Juga

Foto-foto yang diterbitkan oleh KCNA menunjukkan Kim dan tamunya berkeliling ruang pameran besar yang memamerkan beberapa rudal balistik yang tergeletak di atas peluncur multi-axle transporter. Gambar lain menunjukkan apa yang dikatakan para analis sebagai drone baru.

Shoigu pun menyerahkan surat kepada Kim dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Kim pada gilirannya berterima kasih kepada Putin karena mengirim delegasi militer yang dipimpin oleh Shoigu.

"(Kim) menyatakan pandangannya tentang isu-isu yang menjadi perhatian bersama dalam perjuangan untuk menjaga kedaulatan, pembangunan, dan kepentingan kedua negara dari praktik imperialis yang sewenang-wenang dan sewenang-wenang dan untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian internasional," kata laporan KCNA.

Kim menyatakan, pertemuan itu memperdalam hubungan strategis dan tradisional antara Korut dan Rusia. "Dia berkali-kali menyatakan keyakinannya bahwa tentara dan rakyat Rusia akan mencapai kesuksesan besar dalam perjuangan membangun negara yang kuat," ujar kantor berita tersebut.

Delegasi Rusia dan delegasi Cina termasuk anggota Politbiro Partai Komunis Cina Li Hongzhong tiba di Korut pada pekan ini. Mereka hadir dalam rangka memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Korea yang dirayakan di Korut sebagai "Hari Kemenangan".

Delegasi yang hadir merupakan pengunjung publik terkemuka pertama ke Korut sejak dimulainya pandemi. Kehadiran mereka pun ketika Pyongyang ingin memperdalam hubungannya dengan Beijing dan Moskow, menemukan titik temu dalam persaingan dengan Washington.

Sementara KCNA tidak secara langsung menyebutkan perang di Ukraina, Menteri Pertahanan Korut Kang Sun-nam mengatakan, negara itu sepenuhnya mendukung pertempuran untuk keadilan Rusia. Pyongyang menegaskan, mendukung Moskow melindungi kedaulatannya.

Sebagai balasan dukungan itu, Shoigu pun memuji militer Korut sebagai yang paling kuatdi dunia selama perjamuan di Pyongyang. Korut telah mendukung Istana Kremlin atas keputusan untuk menginvasi Ukraina.

Menurut Gedung Putih, Pyongyang telah mengirimkan senjata termasuk roket infanteri dan rudal untuk mendukung perang Moskow. Korut membantah telah melakukan transaksi senjata dengan Rusia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement