Kamis 27 Jul 2023 12:38 WIB

Tempat Pembuangan Sampah Sementara Cangkringan Dipastikan Tetap Dipakai

Lokasi Cangkringan dianggap paling bagus karena jauh dari permukiman keluarga.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Nora Azizah
Warga menebang pohon di lokasi yang rencananya untuk tempat pembuangan akhir (TPA) sampah sementara, Dusun Karanggeneng, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga menebang pohon di lokasi yang rencananya untuk tempat pembuangan akhir (TPA) sampah sementara, Dusun Karanggeneng, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman tengah mencari lokasi yang akan digunakan untuk tempat penampungan sampah sementara usai batal menggunakan lahan seluas dua hektar di Desa Karanggeneng, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani, memastikan lokasi penampungan sampah sementara tetap di Kapanewon Cangkringan. Namun dirinya belum mau mengungkapkan secara rinci dimana lokasi yang dimaksud.

"Kenapa saya ke Cangkringan, yang pertama karena jauh dari pemukiman, terutama untuk area-area bekas tambang sangat jauh dari pemukiman," kata Epiphana di Kantor DLH Kabupaten Sleman, Kamis (27/7/2023).

Baca Juga

Selain itu, Epiphana juga menyebutkan sejumlah kriteria wilayah yang akan digunakan sebagai tempat penampungan sampah sementara, diantaranya lahan yang tidak sedang digunakan warga. Selain itu lahan yang digunakan nantinya kemungkinan bisa sultan ground, atau lahan milik warga.

"Bisa sultan ground, bisa nanti milik (warga) ya tergantung nanti yang kita dapatkan. Tetapi yang pertama yang ya harus kita jaga, agar tidak memberikan dampak yang besar ya pasti harus jauh dari pemukiman," ungkapnya.

Epiphana menyebutkan dampak sosial akan lebih bisa tereduksi apabila lokasi penampungan sampah sementara tetap ditempatkan di Cangkringan. Secara psikologis masyarakat dinilai akan lebih bisa menerima karena hal tersebut sudah disampaikan langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

"Kalau saya mencari di tempat lain akan ada dampak yang harus kita kelola yang lain dan ini sulit mengelola dampak sosial, itu sangat sulit. Kebetulan kami dibantu artinya Pak Sultan (Hamengkubuwono X) ngendiko bahwa beliau sudah menyediakan tanah ground di Cangkringan," ucapnya.

Epiphana menambahkan pemerintah juga  sudah melakukan sosialisasi ke sejumlah perangkat desa dan tokoh masyarakat di Cangkringan. Karena itu, alasan dipilihnya Cangkringan lantaran sejumlah tahapan sudah dimulai di sana. 

"Artinya kenapa Cangkringan, karena proses itu sudah dimulai tahapan-tahapan itu, dan pada tahap tertentu kita sudah mendapatkan, ya bisa mengatasi itu sehingga kalau saya mau milih Cangkringan, ya itu artinya mereka sudah siap, walaupun kesiapannya itu baru berapa persen, tinggal kami sekarang betul-betul secara tepat menentukan lokasi lain, terutama lokasi itu yang kita pilih harus jauh dari pemukiman," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement