REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Delapan warga Kabupaten Bogor terjebak di dalam lubang tambang emas rakyat, Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor pun mengirimkan personel untuk membantu proses evakuasi warga tersebut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko, mengatakan, tim ini akan dipimpin oleh Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor. “Nanti kita akan membawa Tim TRC spesialis rescue sekitar 10 personel. Akan membantu proses evakuasi di sana,” kata Aris, Kamis (27/7/2023).
Aris mengatakan, sejumlah peralatan penyelamatan dan logistik akan dibawa ke sana. Saat ini, tim sedang proses persiapan ke lokasi.
“Iya kita bawa peralatan rescue yang diperuntukan untuk perairan atau untuk menyelam. Kemudian kita bawa logistik lainnya juga. Iya sekarang sedang persiapan ke sana,” ujarnya.
Senada, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan secara intensif melakukan pemantauan dari Bogor mengenai perkembangan evakuasi delapan warganya yang terjebak di lokasi tambang emas.
“Saya masih terus memonitor. Informasi terakhir Tim SAR gabungan masih berusaha mengevakuasi karena medan yang cukup sulit,” kata Iwan.
Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Cilacap Adah Sudarsa di Banyumas menjelaskan bahwa Tim search and rescue (SAR) gabungan yang dikoordinasi Kantor SAR Cilacap melakukan upaya evakuasi terhadap delapan orang penambang.
“Delapan penambang itu dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang sejak hari Selasa (25/7/2023), pukul 23.00 WIB, karena tiba-tiba datang air yang menggenangi area pertambangan,” ujarnya.
Ia mengatakan berdasarkan data, delapan penambang yang terjebak itu terdiri atas Cecep Suriyana (29 tahun), Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), serta Mulyadi (40) dan seluruhnya berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.