Kamis 27 Jul 2023 14:31 WIB

Menperin: Indonesia Masih Tertinggal dalam Pasar Industri Halal

Upaya Kemenperin ialah dengan mendirikan Pusat Pemberdayaan Industri Halal.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Fuji Pratiwi
Tangkapan layar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat memberikan sambutannya di acara Kick Off Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2023, di Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Foto: Republika/Dian Fath Risalah
Tangkapan layar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat memberikan sambutannya di acara Kick Off Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2023, di Jakarta, Kamis (27/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal di Tanah Air. Tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah menjadikan Indonesia sebagai pemain utama pasar industri halal di dunia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Indonesia masih sedikit ketinggalan dari beberapa negara lain dalam hal produk dan memproduksi produk halal. Padahal, Indonesia memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia.

Baca Juga

"Sebut saja misalnya Turki, bahkan ada negara yang penduduknya sebagian besar non-Muslim, itu memproduksi beberapa produk-produk halal jauh lebih banyak, jauh lebih baik daripada Indonesia," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya di acara Kick Off Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2023 di kantor Kemenperin, Jakarta, yang diikuti secara daring, Kamis (27/7/2023)

Politisi Golkar tersebut menekankan, Indonesia memiliki potensi tinggi untuk dapat menjadi pemain besar dalam industri halal global. Untuk saat ini, Indonesia masih menjadi konsumen produk halal terbesar di dunia.