REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia, dengan keragaman budaya dan sumber daya alamnya, memiliki beraneka ragam kuliner yang belum sepenuhnya dikenal secara global. Dari rendang Sumatra hingga sate lilit Bali, kuliner Indonesia menawarkan pengalaman sensori unik untuk penikmat internasional.
Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, industri kuliner memegang peranan besar dalam ekonomi dengan berkontribusi sebesar 43,60 persen terhadap total produk domestik bruto ekonomi kreatif dan menciptakan banyak lapangan kerja. Meski begitu, upaya mengglobalisasi kuliner Indonesia masih perlu ditingkatkan.
Melalui kegiatan ‘Local Delights, Global Reach: Unleashing Potential of Indonesia's Culinary’ yang dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dan HIPMI Culinary Indonesia, yang merupakan bagian dari organisasi HIPMI.
Ketua HIPMI Culinary Indonesia Chikita Sebayang mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membuka diskusi, mendorong kolaborasi, dan memberi platform bagi para pemangku kepentingan industri kuliner dalam menjajaki strategi inovatif dalam mempromosikan kuliner Indonesia secara global.
"Melalui HIPMI Culinary Indonesia, pelaku bisnis kuliner diharapkan dapat berkembang dari skala kecil ke skala besar dan sukses di pasar internasional," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (26/7/2023).
Kegiatan ini juga mengajak berbagai pemangku kepentingan, seperti chef, pengusaha, badan pemerintah, dan asosiasi industri untuk membuka potensi kuliner Indonesia pada kancah global. Kecenderungan meningkatnya pariwisata kuliner dan permintaan pengalaman budaya otentik, pasar global memberikan peluang besar untuk produk dan pengalaman kuliner Indonesia.
“Penerimaan internasional terhadap kuliner Indonesia tidak hanya membuka peluang ekonomi, tetapi juga memperkenalkan budaya Indonesia lebih luas,” katanya.
HIPMI, organisasi bisnis yang mendukung pengusaha muda Indonesia, berperan penting dalam acara ini. HIPMI berfokus pada pemberdayaan pengusaha muda dan penciptaan ekosistem yang mendukung pertumbuhan bisnis mereka.
Subdivisi HIPMI, yaitu HIPMI Culinary Indonesia (HCI), khusus bergerak industri F&B, dengan tujuan membawa pengusaha kuliner Indonesia ke level internasional melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan.
NCS yang telah lama bergerak bidang pengiriman frozen food hingga perishable food, tentu saja hadir memberikan support terhadap diresmikannya HIPMI Culinary Indonesia. Jasa kurir yang telah berdiri selama 29 tahun ini direkomendasikan kepada seluruh pemilik usaha yang tergabung dalam HCI untuk melakukan pengiriman berbagai produk mereka kepada pelanggan di Indonesia.
Sementara itu Direktur Utama NCS Reni Sitawati Siregar menambahkan aneka macam produk makanan para pelaku usaha kuliner, akan dikirim menggunakan layanan Nusantara Food Delivery dengan 3 pilihan pengiriman: Same Day Service, One Night Service, hingga NFD Regular Service.
“Layanan ini kami sediakan untuk menjadi pilihan para pelanggan, jenis kiriman apa yang mereka butuhkan sesuai dengan jenis makanannya apakah berjenis ready to eat atau ready to cook," ucapnya.