REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa Asyura merupakan puasa sunnah yang hanya ada di bulan Muharram, tepatnya pada tanggal 10 muharram. Meski hanya bernilai sunnah, tetapi puasa Asyura ini memiliki keistimewaan bagi umat Islam yang mengerjakannya.
Menurut Ustadz Adi Hidayat (UAH), keistimewaan puasa Asyura terletak pada keutamaanya yang bisa menghapuskan dosa setahun silam. Maka dari itu, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.
“Nabi SAW menegaskan puasa asyura ini yang bertepatan dengan 10 Muharram memiliki satu keistimewaan, yakni bisa menguburkan dosa setahun yang lalu,” kata Ustadz Adi Hidayat dikutip dari akun Youtube pribadinya, Adi Hidayat Official, Rabu (26/7/2023).
Para ulama mengonfirmasi dosa yang dimaksudkan adalah dosa kecil bukan dosa besar. Karena untuk menghapus dosa besar kata UAH, harus melakukan sholat taubat yang bersungguh-sungguh dengan mengikuti berbagai perangkat dan berbagai tata cara yang ditetapkan oleh syariat.
“Namun demikian, (hanya menghapus dosa kecil) ini menjadi hadiah yang sangat besar (karena) hanya terjadi sekali dalam satu tahun, puasa Asyura 10 Muharram menggugurkan dosa-dosa kecil setahun yang telah berlalu,” ujar UAH.
Menurutnya, ciri-ciri orang yang berhasil menunaikan puasa Asyura adalah orang yang bisa menghadirkan perbedaan sebelum puasa dengan setelah puasa. Misalnya, terhindarnya dia dari kebiasaan-kebiasaan yang bisa melahirkan dosa kecil dari perilakunya sehingga dengan itu terjaga dia dalam kebaikan.
“Selamat menunaikan ibadah puasa Asyura 10 Muharram esok hari. Hukum puasa ini sunnah bukan wajib, namun demikian ia menghadirkan pesan dan kesan yang mendalam. Semoga Allah memberikan taufik dan kekuatan untuk bisa konsisten menunaikan syariat yang diberikan Allah melalui Nabi Muhammad SAW sampai kita menghadap kepada Allah,” ujar UAH.