Kamis 27 Jul 2023 17:02 WIB

Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Keistimewaan Puasa Asyura

Puasa Asyura mampu menghapus dosa kecil selama setahun lalu.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ustadz Adi Hidayat
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ustadz Adi Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa Asyura merupakan puasa sunnah yang hanya ada di bulan Muharram, tepatnya pada tanggal 10 muharram. Meski hanya bernilai sunnah, tetapi puasa Asyura ini memiliki keistimewaan bagi umat Islam yang mengerjakannya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat (UAH), keistimewaan puasa Asyura terletak pada keutamaanya yang bisa menghapuskan dosa setahun silam. Maka dari itu, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.

Baca Juga

“Nabi SAW menegaskan puasa asyura ini yang bertepatan dengan 10 Muharram memiliki satu keistimewaan, yakni bisa menguburkan dosa setahun yang lalu,” kata Ustadz Adi Hidayat dikutip dari akun Youtube pribadinya, Adi Hidayat Official, Rabu (26/7/2023).

Para ulama mengonfirmasi dosa yang dimaksudkan adalah dosa kecil bukan dosa besar. Karena untuk menghapus dosa besar kata UAH, harus melakukan sholat taubat yang bersungguh-sungguh dengan mengikuti berbagai perangkat dan berbagai tata cara yang ditetapkan oleh syariat.

“Namun demikian, (hanya menghapus dosa kecil) ini menjadi hadiah yang sangat besar (karena) hanya terjadi sekali dalam satu tahun, puasa Asyura 10 Muharram menggugurkan dosa-dosa kecil setahun yang telah berlalu,” ujar UAH.

Menurutnya, ciri-ciri orang yang berhasil menunaikan puasa Asyura adalah orang yang bisa menghadirkan perbedaan sebelum puasa dengan setelah puasa. Misalnya, terhindarnya dia dari kebiasaan-kebiasaan yang bisa melahirkan dosa kecil dari perilakunya sehingga dengan itu terjaga dia dalam kebaikan.

“Selamat menunaikan ibadah puasa Asyura 10 Muharram esok hari. Hukum puasa ini sunnah bukan wajib, namun demikian ia menghadirkan pesan dan kesan yang mendalam. Semoga Allah memberikan taufik dan kekuatan untuk bisa konsisten menunaikan syariat yang diberikan Allah melalui Nabi Muhammad SAW sampai kita menghadap kepada Allah,” ujar UAH.

photo
Infografis Dalil Puasa Muharram - (Infografis Dalil Puasa Muharram)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement