Kamis 27 Jul 2023 17:17 WIB

Wanita Berusaha Selamatkan Alquran, Dijegal Polisi Lalu Alquran Diserahkan untuk Dibakar

Polisi mengembalikan Alquran itu kepada dua pria yang hendak membakarnya.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Seorang wanita berusaha untuk menyelamatkan Alquran yang hendak dibakar
Foto: EPA/ SHAHZAIB AKBER
Seorang wanita berusaha untuk menyelamatkan Alquran yang hendak dibakar

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Seorang wanita berusaha untuk menyelamatkan Alquran yang hendak dibakar oleh dua pria di depan Kedutaan Irak di Kopenhagen, Denmark, pada Senin (24/7/2023). Namun, upaya wanita itu dijegal oleh polisi yang berjaga di kedutaan.

Dalam video yang diunggah oleh Middle East Eye, seorang perempuan berambut pirang berlari ke arah kedua pria yang sedang bersiap untuk membakar Alquran. Wanita yang mengenakan kaus hitam dan celana jeans itu dengan sigap mengambil Alquran yang diletakkan di sebuah penyangga.

Baca Juga

Seorang pria yang memakai topi hitam dan sweater bertuliskan "Fuck Islam" menarik wanita tersebut. Kemudian seorang pria yang mengenakan rompi hitam meringkus wanita itu dan menjatuhkannya ke jalanan. Kedua pria yang menyerang wanita tersebut diduga merupakan orang yang akan membakar Alquran di depan Kedutaan Irak.

Tak lama kemudian, seorang polisi yang mengenakan seragam datang untuk melerai. Dua polisi lain yang berpakaian preman dan mengenakan rompi antipeluru ikut melerai dan memegangi wanita itu. Seorang polisi berseragam mengembalikan Alquran itu kepada dua pria yang hendak membakarnya.

"Tidak ada yang boleh membakar Alquran, kalian memalukan!" teriak wanita itu.

Polisi kemudian mengamankan wanita tersebut. Tidak diketahui apa yang terjadi dengan wanita itu selanjutnya.

Ratusan pengunjuk rasa berusaha menyerbu Zona Hijau Baghdad yang dijaga ketat pada Sabtu (22/7/2023) pagi. Penyerbuan ini berlangsung menyusul laporan pembakaran Alquran yang dilakukan oleh kelompok ultranasionalis di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen.

Pasukan keamanan Irak mendorong pengunjuk rasa agar tidak memasuki Zona Hijau. Pasukan keamanan juga memblokir jembatan Jumhuriya yang mengarah ke Zona Hijau, untuk mencegah para pengunjuk rasa mencapai Kedutaan Besar Denmark. Zona Hijau adalah area yang menampung kedutaan asing dan Pemerintah Irak. Kementerian Luar Negeri Irak mengutuk insiden penistaan terhadap Alquran dan bendera Republik Irak di depan Kedutaan Besar Irak di Denmark.  

"Kami menyerukan komunitas internasional untuk segera bertindak dan bertanggung jawab terhadap kekejaman yang melanggar perdamaian sosial sera koeksistensi di seluruh dunia," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Irak.

Menurut laporan media Denmark pada Jumat (21/7/2023), anggota kelompok ultranasionalis Danske Patrioter membakar Alquran dan bendera Irak di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen dan menyiarkan aksi tersebut di Facebook. Insiden itu memicu protes di Baghdad. Ratusan pengunjuk rasa berusaha memasuki Zona Hijau dan bentrok dengan pasukan keamanan sebelum dibubarkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement