REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setelah sukses digelar di tiga kota, Jakarta, Depok dan Bekasi, kini Festival Hijriah Republika telah tiba di Kota Bandung. Kegiatan yang pertama kali digelar Republika ini dilaksanakan di Gedung Bale Asri Pusdai Kota Bandung pada Kamis (27/7/2023) hari ini pukul 14.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Wakil Pemimpin Redaksi Republika Hasan Murtiaji mengatakan, kegiatan ini ditujukan untuk menyambut tahun baru Islam (Hijriyah) dan akan digelar di sembilan kota. Diawali di Jakarta pada 19 Juli 2023 lalu, dan ditutup di Surabaya pada 10 Agustus 2023 mendatang.
"Ini adalah kegiatan yang pertama kali ini Republika diadakan, dan akan digelar di 9 kota, yaitu Jakarta, Depok, Bekasi, Bandung, Cirebon, Yogya, Solo dan Surabaya," terang Hasan kepada awak media di Pusdai Kota Bandung, Kamis (27/7/2023).
Selain memboyong da'i kondang serta penampilan yang menarik, Festival Hijriah juga menyediakan wadah bagi para pegiat usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk menjajakan produknya. Kali ini, sekurang-kurangnya ada 19 stan UMKM yang memenuhi area sekitar venue.
"Bazar UMKM akan dimulai pukul 14.00 WIB ya, tapi biasanya ramai di malam hari. Targetnya seluruh UMKM bisa mendapat 20-30 persen lebih tinggi dari omzet harian mereka," kata Hasan.
Dewi (48 tahun), salah satu UMKM di Festival Hijriah Republika, yang menjajakan puluhan lemang bakar bumbu rendang, abon dan nasi pecel, mengatakan sengaja mendaftarkan diri untuk turut memeriahkan Festival Hijriah Republika. Menurutnya, selain dapat membantunya memperoleh pemasukan lebih, Festival Hijriah Republika juga dapat membuka kesempatan baginya untuk mempromosikan bisnis rumahannya ini.
"Republika memberi kita kesempatan yang bagus, apalagi di Pusdai tempatnya luas, jamaahnya banyak dan republika memberikan kebebasan kepada penjual dalam menentukan harga, jadi tidak ada ketentuan atau patokan harga, hanya diberikan tempat dan wadah untuk kami berjualan dan mempromosikan produk kita," terang Dewi.
Ibu rumah tangga yang sudah aktif berwirausaha sejak 2019 ini mengaku memang cukup sering berpindah-pindah dari satu event ke event lainnya untuk menjajakan produknya. Dalam satu event, Dewi mengaku bisa mengantongi sekitar Rp 8 juta.
"Sudah jualan dari 2019, biasanya memang jualan per event dan online, omzet per event itu biasanya dua hari bisa dapat Rp 8 juta, tapi kalau hari ini mudah-mudahan dagangan habis dan bisa capai Rp 2 jutaanlah," ujar dia.
"Harapannya dengan adanya festival ini kita juga bisa menguatkan branding produk kita supaya lebih dikenal, semoga juga bisa terus berkelanjutan kerja samanya bukan hanya di satu event ini saja," imbuh Dewi.