Kamis 27 Jul 2023 21:05 WIB

Mentan Ajak Petani Gunakan Biosaka Kurangi Pupuk Kimia

Biosaka berperan meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus perlindungan.

Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani menggunakan larutan biosaka demi mengurangi pupuk kimia. (ilustrasi)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani menggunakan larutan biosaka demi mengurangi pupuk kimia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani menggunakan larutan biosaka yang dibuat sendiri sebagai ramuan penyubur tanaman sehingga mengurangi konsumsi pupuk kimia.

"Biosaka adalah bagian untuk mengajak petani seirit mungkin menggunakan pupuk kimia," kata Mentan, usai kegiatan panen dan tanam padi berbiosaka di Mijen, Semarang, Kamis (27/7/2023).

Baca Juga

Biosaka merupakan gagasan dari Muhamad Anshar, petani asal Blitar, berupa ramuan larutan yang diramu dari minimal lima jenis tanaman seukuran satu genggaman tangan yang diperas dengan air. Air hasil perasan ramuan dedaunan itulah yang dinamakan biosaka yang berperan sebagai elisitor yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman, sekaligus perlindungan berbasis ekologi.

"Kami berharap bisa menurunkan penggunaan pupuk kimia di bawah 50 persen ya. Kita ini sudah terlalu banyak menggunakan pupuk kimia sehingga tanah pecah, terutama di Jawa," katanya.

Karena itu, Syahrul mengajak para petani untuk mengembalikan kembali kesuburan tanah pertanian melalui berbagai upaya, salah satunya menggunakan biosaka yang disemprotkan ke tanaman. Pada kesempatan itu, Mentan juga mengajak Wali Kota Semarang, jajaran Kementan, dan musyawarah pimpinan daerah untuk berlomba membuat biosaka yang bagus dengan kepekatan paling tinggi.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Ayem Tenang yang menggunakan biosaka untuk lahan pertaniannya. "Mentan, bersama Pemkot Semarang, dan Poktan Ayem Tenang ini melakukan panen perdana dengan pemakaian biosaka. (Padi, red.) Ini mulai ditanam April lalu, dan bulan ini sudah panen," kata Ita, sapaan akrabnya.

Ita juga mengajak para petani lainnya mengaplikasikan penggunaan biosaka agar produktivitas lahan pertaniannya meningkat setelah dibuktikan oleh Poktan Ayem Tenang di Mijen.

Sementara itu, Ketua Poktan Ayem Tenang Zaenal Arifin membenarkan bahwa penggunaan biosaka membuat pemupukan menjadi sangat hemat karena tanaman sudah tumbuh subur tanpa bergantung pupuk. "Bahan-bahannya juga sangat mudah (ditemui, red.) di sini, banyak ya, misalnya rumput. Minimal lima jenis rumput segar dan tidak terserang penyakit, jangan ada ulatnya, serangga, atau bercak putihnya," katanya.

Selain subur, Zaenal menambahkan bahwa pemakaian biosaka juga membuat tanaman terhindar dari berbagai penyakit, terutama wereng yang selama ini kerap menjadi momok bagi petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement