Kamis 27 Jul 2023 21:21 WIB

Kunci Kejayaan Pancasila Menuju Pemilu Aman dan Damai

Pancasila sebagai pemersatu negara harus diimplementasikan dengan UU Pemilu.

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prof Yudian Wahyudi, menjadi Keynote Speaker dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara Menyongsong Pemilu yang Aman dan Damai.
Foto: BPIP
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prof Yudian Wahyudi, menjadi Keynote Speaker dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara Menyongsong Pemilu yang Aman dan Damai.

REPUBLIKA.CO.ID, KAPUAS -- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prof Yudian Wahyudi, menjadi Keynote Speaker dalam "Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara Menyongsong Pemilu yang Aman dan Damai", yang diselenggarakan di Gedung Pertemuan Manggatang Tarung Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas, pada Kamis (27/7/2023). 

Sosialisasi ini diawali dengan sambutan dari Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir Prakoso, beliau menggarisbawahi Pembukaan UUD 1945 yang berisikan tentang visi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Maka dari hal itulah, Pancasila sebagai pemersatu, pandangan hidup, falsafah negara harus diimplementasikan, dan diaktualisasikan dengan UU Pemilu. 

Baca Juga

Yudian menjelaskan bahwasannya, nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan yang terhebat sepanjang sejarah dunia, dan tidak lepas dari bantuan Tuhan Yang Maha Esa karena dalam waktu 59 detik saja, Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaannya tanpa tumpah darah sekalipun. 

“Kita sudah terjajah selama 430 tahun apabila terhitung sejak jatuhnya Kerajaan Malaka. Hanya di Indonesia, anak-anak bangsa disekolahkan oleh penjajah kurang lebih selama 30 tahun, yang kemudian mereka melawan penjajah demi Indonesia. Hanya di Indonesia, begitu mudahnya para raja, sultan, penguasa rela menyerahkan konstitusinya dengan segala macam konsekuensi untuk bersatu demi Indonesia yang pada saat itu hanya sekadar nama,” jelasnya, seperti dalam siaran pers. 

photo
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prof Yudian Wahyudi, menjadi Keynote Speaker dalam Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara Menyongsong Pemilu yang Aman dan Damai. - (BPIP)

 

Profesor lulusan IAIN Sunan Kalijaga ini juga mengungkapkan dua alasan mengapa Indonesia pada saat itu dikasih kemerdekaan oleh Tuhan Yang Maha Esa. "Pertama, karena kita beriman. Kedua, karena kita bersatu. Religius berperan penting bagi sejarah dan perkembangan Indonesia kedepannya. Kalau kita tidak bersyukur, Pemilu yang akan datang bisa saja menjadi pintu masuknya perpecahan. Zaman dahulu saja, tidak ada istilah uang pensiun yang diberikan kepada para pahlawan. Jangan sampai nasib bangsa kita kedepan, ditentukan hanya dengan 2 sampai 3 lembar uang sebagai serangan terakhir pada waktu fajar," ungkapnya.

Drs Yunabut selaku Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan Kapuas tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada BPIP RI yang sudah singgah di Kapuas untuk bersosialisasi akan pentingnya Pancasila agar pemilu tahun depan terlaksana dengan aman dan damai. "Banyak sekali oknum-oknum yang ingin menggerus nilai-nilai Pancasila, terlebih lagi menjelang pemilu di tahun 2024 yang akan datang. Semoga para audiens menyimak apa yang dijelaskan oleh Kepala BPIP, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari,” ucapnya. 

Sosialisasi ini juga dihadiri Direktur Sosialisasi dan Komunikasi, Prof Agus Moh Najib, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kapuas, Marlina Kasyfiatie, jajaran Forkopimda Kabupaten Kapuas, para Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Kapuas, serta para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan BPIP.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement