REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani, memastikan pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Sleman tetap berjalan. Salah satu TPST yang masih dalam tahap pembangunan, yakni TPST Tamanmartani, Kalasan, Sleman.
"Kita akan mempunyai dua tempat pengelolaan sampah di Sleman. Kita tetap bergantung dengan TPA Piyungan, tetapi kita juga punya tempat pengelolaan sendiri yang satu di Tamanmartani yang sekarang dalam proses pembangunan," kata Epiphana kepada wartawan belum lama ini.
Pembangunan TPST Tamanmartani melibatkan dua dinas, yakni Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman. Saat ini DLH Kabupaten Sleman masih menunggu pengerjaan konstruksi yang dilakukan Dinas PU.
"Kita menunggu, karena PU melakukan pemetaan lahan, membuat pagar, membuat akses kesana jadi itu akan selesai sekitar bulan Agustus," ucapnya.
Setelah itu pemasangan sejumlah peralatan juga akan dilakukan. Ia menyebut kemungkinan baru akan beroperasional pada awal tahun 2024. "Kapasitas yang akan kelola disana 80 ton per hari," ungkapnya.
Selain di Tamanmartani, Pemkab Sleman juga membangun TPST di Donokerto, Turi, Sleman. Namun di awal TPST tersebut akan berfungsi sebagai tempat pemilahan sampah. "Harapannya dengan pemilahan nanti yang akan dibuang ke TPA Piyungan tidak sebanyak kalau tidak dipilah," katanya.
Kemudian Pemkab Sleman sebelumnya juga berencana membuat TPST di Kapanewon Minggir. Namun pembangunan TPST di wilayah tersebut masih terkendala biaya.
"Kalau yang Minggir ya ini memang kami harus cari dana yang dulu mau didanai APBN tidak jadi itu kita persiapkan. Ke depan kita berupaya cari cara mewujudkan TPST di Minggir," ungkapnya.