Jumat 28 Jul 2023 07:16 WIB

TikTok Bakal Jual Barang 'Made in Cina' di AS Mulai Agustus

TikTok akan meluncurkan platform e-commerce di AS untuk menjual barang buatan Cina

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
TikTok dilaporkan akan meluncurkan platform e-commerce di AS untuk menjual barang-barang buatan Cina.
Foto: Reuters
TikTok dilaporkan akan meluncurkan platform e-commerce di AS untuk menjual barang-barang buatan Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Aplikasi video pendek TikTok akan memperluas kehadirannya di Amerika Serikat (AS). TikTok dilaporkan akan meluncurkan platform e-commerce di AS untuk menjual barang-barang buatan Cina.

Langkah ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memantapkan dominasi TikTok dan bersaing dengan platform belanja populer lainnya. Mirip dengan program Sell by Amazon, TikTok akan menyimpan dan mengirimkan barang, termasuk pakaian, elektronik, dan peralatan dapur.

Baca Juga

Laporan dari IT Home mengklaim TikTok akan mengirimkan barang atas nama merek dan penjual di Cina Namun, TikTok akan bertanggung jawab atas pemasaran, penjualan, pengiriman, dan layanan purna jual.

Dilansir GizChina, Kamis (27/7/2023), fokus platform e-niaga TikTok adalah menjual barang-barang buatan Cina kepada pembeli AS. Artinya, pengguna akan memiliki akses ke berbagai produk yang berasal dari Cina. Wionews melaporkan barang yang akan dijual berkisar dari elektronik hingga fashion.

Menurut TikTok, itu akan menggunakan model layanan penuh di mana ia akan membayar merek Cina hanya setelah menemukan pembeli di AS. Pendekatan ini memungkinkan TikTok untuk meminimalkan risiko dan memastikan adanya permintaan produk sebelum melakukan pembayaran ke merek.

Sebuah laporan dari The Wall Street Journal mengklaim TikTok berencana untuk mengembalikan barang-barang yang tidak populer ke merek. Artinya, TikTok akan menanggung risiko yang sangat kecil jika pembeli di AS tidak menemukan barang yang layak dibeli.

Dampak dan relevansi TikTok yang menjual barang-barang Cina di AS saat ini tidak terlalu jelas, tetapi HBR melaporkan hal itu berpotensi mengganggu pasar e-commerce dan memberi konsumen lebih banyak pilihan untuk membeli barang. HBR juga melaporkan demografis muda TikTok juga bisa menjadi target audiens pedagang Cina yang ingin menjual produk mereka di AS. Namun, The Wall Street Journal mengklaim mungkin ada kekhawatiran tentang kualitas dan keamanan produk yang dijual.

Berkenaan dengan usaha kecil di AS, potensi dampaknya tidak akan besar jika mereka tidak menjual barang Cina. Pasalnya, TikTok akan fokus pada barang-barang Cina. Namun jika mereka menjual produk Cina, mereka akan memiliki saingan baru yang sangat bagus untuk konsumen.

Masuknya TikTok ke pasar e-commerce munculkan peluang....

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

(QS. Al-Baqarah ayat 184)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement