REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyampaikan peran lembaga pendidikan keagamaan sangat penting untuk pembangunan bangsa Indonesia. Dia menganggap, lembaga pendidikan keagamaan yang memiliki basis ketuhanan dan penanaman karakter yang kuat akan menciptakan SDM yang unggul, bermoral, dan berakhlak mulia.
"Yang paling penting, sekolah berbasis agama apapun agamanya sangat dibutuhkan untuk pembangunan bangsa masa depan," kata Muhadjir saat membuka Konferensi Nasional Gereja dan Pendidikan 2023 di BPK Penabur Internasional School Kelapa Gading, Jakarta Utara, dikutip Jumat (28/7/2023).
Muhadjir menyampaikan, lembaga pendidikan keagamaan dengan pendidikan karakter adalah konteks yang penting untuk mengatasi tantangan krisis moral yang melanda masyarakat dunia, termasuk di Indonesia saat ini. Untuk itu, menurut dia, pemerintah mendukung peningkatan kualitas pendidikan keagamaan agar menghasilkan peserta didik yang berkarakter dan beriman.
"Arah kebijakan pemerintah adalah mendukung peningkatan kualitas pendidikan keagamaan, salah satunya pendidikan Kristen agar dapat menghasilkan peserta didik yang berkarakter dan beriman," jelas Muhadjir.
Dia menyampaikan, dukungan pemerintah terhadap sekolah keagamaan swasta dengan sekolah yang dikelola pemerintah tidak membeda-bedakan. Keduanya sama mendapatkan bantuan operasional sekolah dari pemeirntah, juga mendapatkan bantuan berupa pembangunan sarana prasarana bila membutuhkan.
Kemudian, dalam hal kurikulum, menurut Muhadjir, pemerintah juga tidak membatasi. Masing-masing lembaga pendidikan keagamaan boleh mengembangkan dan merancang kurikulum sesuai kekhasannya, sepanjang kurikulum inti masih dilakukan.
"Dengan bantuan dan dukungan para pelaku pendidikan yaitu dari pihak pemerintah, pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat, harapannya para peserta didik dapat mengimplementasikan hasil pendidikan karakter yang efektif dan bermanfaat bagi bangsa dan sesama umat beragama," ujar eks mendikbud tersebut
Muhadjir mengatakan, penanaman karakter dalam lembaga pendidikan keagamaan merupakan wujud dari penerapan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam arti, menjunjung tinggi dan menempatkan ketuhanan dalam setiap aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan.
"Masyarakat Indonesia harus selalu bersandar pada sila pertama kita melayani tuhan dalam semua sektor, sektor pendidikan, sosial, ekonomi, politik, bahwa kita melayani Tuhan di semua sektor itu," ucapnya.