Jumat 28 Jul 2023 09:28 WIB

Tepis Kekhawatiran Resesi, PDB AS Tumbuh 2,4 Persen

Ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal kedua.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang berbelanja di toko kelontong di Buffalo Grove, Illinois, Minggu, 19 Maret 2023. Ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal kedua.
Foto: AP Photo/Nam Y. Huh
Orang-orang berbelanja di toko kelontong di Buffalo Grove, Illinois, Minggu, 19 Maret 2023. Ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal kedua.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) pada akhirnya menepis kekhawatiran resesi. Dikutip dari Reuters, Kamis (27/7/2023), ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal kedua karena pasar tenaga kerja yang tangguh mendukung belanja konsumen. 

Produk domestik bruto (PDB) AS juga meningkat 2,4 persen secara tahunan pada kuartal II 2023. Ekonomi tumbuh pada kecepatan 2,0 persen pada Januari-Maret 2023. 

Baca Juga

Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan PDB akan naik hingga 1,8npersen pada periode April-Juni.l 2023. Senentara bisnis juga meningkatkan investasi dalam peralatan dan membangun dan juga berpotensi mencegah resesi yang sangat ditakuti.

Benerapa ekonom sebelumnya telah memperkirakan resesi sejak 2022 dan percaya bahwa siklus kenaikan suku bunga tercepat bank sentral AS sejak 1980 hampir berakhir. The Fed pada Rabu (26/7/2023) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke dalam kisaran 5,25-5,50 persen. 

"Meskipun The Fed berkampanye untuk memperlambat pertumbuhan dan memadamkan inflasi, tidak ada resesi yang terlihat," kata profesor keuangan dan ekonomi di Universitas Loyola, Sung Won Sohn. 

Untuk inflasi pemerintah dalam perekonomian, indeks harga untuk pembelian domestik bruto naik pada tingkat 1,9 persen, paling lambat dalam tiga tahun. Angka tersebut mengikuti laju peningkatan 3,8 persen pada kuartal I 2023.

Sementara itu, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) tidak termasuk makanan dan energi naik pada 3,8 persen. Peningkatan tersebut merupakan kenaikan terkecil sejak kuartal I 2021 dan merupakan pelambatan dari laju 4,9 persen yang dicatat pada kuartal Januari-Maret 2023.

Presiden AS Joe Biden mengatakan laporan PDB merupakan bukti bahwa rencana ekonominya berhasil. "Kami baru saja memulai," kata Biden dalam pernyataannya. 

Saham di Wall Street juga terpantau diperdagangkan lebih tinggi. Dolar AS juga terpantau naik terhadap sejumlah mata uang dan harga treasury Amerika Serikat turun. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement