REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Band The Strokes mengumumkan penambahan hari konser di Singapura. Hal ini dilakukan demi menghibur penggemar mereka di Malaysia setelah adanya pembatalan acara musik Good Vibes Festival akibat ciuman gay yang dilakukan The 1975.
Semua, The Strokes dijadwalkan manggung di festival tersebut pada Sabtu (22/7/2023). Namun sayang, keinginan penggemar untuk bertemu idolanya itu batal karena ulah amoral vokalis The 1975 Matty Healy dan pemain bas Ross MacDonald yang berciuman di atas panggung pada Jumat (21/7/2023).
The Strokes sempat menyatakan akan secepatnya kembali ke Malaysia untuk bertemu penggemarnya di sana. Namun ternyata, dalam waktu dekat hal itu tidak memungkinkan. Akhirnya The Strokes memutuskan untuk menambah konser di Singapura, dari semula hanya 2 Agustus sekarang menjadi 2 dan 3 Agustus 2023 di Marina Bay Sands Expo and Convention Centre.
Pengumuman itu diberikan oleh vokalis band Julian Casablancas melalui akun Instagram-nya. Tiket mulai dijual pada hari ini, Jumat (28/7/2023) pukul 16.00 waktu Singapura. Harga tiket berkisar antara 148 dolar Singapura (Rp 1,6 juta) hingga 188 dolar Singapura (Rp 2,1 juta). Bagi pengemar yang ingin lebih dekat dengan The Strokes dapat menambah dengan paket VIP seharga 108 juta dolar Singapura (Rp 1,2 juta), yang akan memberi penggemar akses ke konter merchandise VIP khusus dan antrean VIP ekspres di area bar/konsesi. Juga termasuk poster VIP eksklusif dan laminasi tur edisi terbatas dengan filter khusus dan lanyard.
Casablancas menulis di Instagram: “Maafkan kami, kami mencoba untuk konser di Malaysia tapi mereka belum siap konser di Malaysia. Tetapi yang terbaik yang bisa kami lakukan dengan pemberitahuan sesingkat itu adalah memberi kesempatan untuk datang ke konser tambahan kami di Singapura," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, The 1975 melakukan aksi amoral saat manggung di Malaysia. Band tersebut mencaci maki pemerintahan Malaysia, meludah di panggung, meminum sebotol miras saat tampil, serta mencium rekan sesama jenisnya antara vokalis dan pemain bas.
Tidak merasa bersalah atas tindakannya itu, sang vokalis Matty Healy justru mengkritik penghentian festival musik Malaysia yang harusnya digelar tiga hari itu. Ia juga mengunggah foto peta Malaysia dan memberi topi hitam, menandakan ia tidak akan pernah lagi menginjakkan kaki ke Malaysia.
Selain itu, Matty juga mengunggah foto-foto kebersamaannya dengan sang bassist sejak awal band terbentuk. Seolah ia ingin mengklarifikasi bahwa ia dan rekannya itu hanyalah sebatas teman, bukan dua lelaki yang sedang menjalin cinta.
Namun, semua yang diunggah Matty itu tidak mengubah apa pun, dan ia tetap dianggap oleh semua orang sebagai sosok penyuka sesama jenis karena aksinya itu. Apalagi tidak ada permintaan maaf yang dilontarkannya, membuat penggemar yakin tak akan lagi mendengar musik mereka.