Jumat 28 Jul 2023 11:24 WIB

Amerika Kini Merasakan Juga Pahitnya Embargo 

Beberapa negara kunci belum menjalankan pola bisnis normal dengan AS.

Red: Ferry kisihandi
Bendera Amerika dan Cina
Foto: AP Photo/Kiichiro Sato, File
Bendera Amerika dan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO – Produsen daging unggas AS mengeluhkan kerugian ekonomi akibat flu burung meski beberapa bulan terakhir tak ditemukan infeksi. Cina dan beberapa negara importir masih belum mau menghapus larangan atau embargo dagang atas produk unggas AS ini. 

Larangan berlaku tahun lalu guna mencegah menyebarnya penyakit. Memaksa produsen urung mendapatkan 6 miliar dolar AS dari pasar ekspor daging. Mereka juga harus menghadapi kurangnya tenaga kerja, harga ayam rendah, dan biaya tak menentu untuk pakan. 

Sejumlah pelaku besar dalam industri daging unggas mengungkapkan, pasar Cina penting bagi perusahaan-perusahaan AS seperti Pilgrim's Pride. Sebab, Cina merupakan tujuan utama untuk produk seperti kaki ayam, yang di AS umumnya tak dikonsumsi. 

‘’Cina, Afrika Selatan, dan Republik Dominika masing-masing masih melarang produk daging unggas dari 37 negara yang sebelumnya melaporkan adanya infeksi flu burung,’’ demikian catatan Departemen Pertanian AS (USDA), seperti dilansir Reuters, Kamis (27/7/2023).