REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X memerintahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman agar mengelola sampahnya di Tamanmartani, Kalasan. Menyikapi itu, Pemkab Sleman langsung bergerak untuk melaksanakan perintah tersebut.
"Tadi malam saya, bapak sekda, disampaikan oleh Ngarso Dalem bahwa Sleman harus menyelesaikan sampahnya sendiri. Alhamdulillah Sleman sudah punya TPST yaitu di Kalasan. Sehingga kita memaksimalkan yang ada di Kalasan," kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, kepada wartawan, Jumat (28/7/2023).
Ia mengatakan proses persiapan TPST Tamanmartani sampai saat ini masih dilakukan. Progresnya bahkan sudah mencapai 90 persen. Padahal rencananya TPST tersebut baru akan dioperasional pada akhir tahun ini.
"Sekarang ini. Hari ini mulai digerakkan. Nanti memang bertahap, karena memang alatnya ini kan baru lelang, rencananya memang kemarin itu kan akhir Desember (mulai beroperasional), tapi karena (TPA Piyungan) ini ditutup ini masalah, sehari kan tahu sendiri sampahnya banyak sekali," ujarnya.
Ia mengatakan nantinya TPST Tamanmartani diperuntukkan hanya untuk sampah di Sleman. Sementara sampah Kota Yogyakarta akan ditampung di TPA Piyungan. "Khusus kita adalah ditugasi pak gubernur sampah Sleman sendiri dikelola sleman sendiri," kata dia.
Namun demikian, bupati tetap mengimbau masyarakat untuk memulai gerakan mengurangi dan memilah sampah. Ia berpesan kepada masyarakat yang memiliki lahan bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk menimbun sampai.
"Begitu juga nanti yang kita ambil yang dari rumah tangga yang ada perumahan-perumahan nanti kan sudah dipilah, dipilah nanti kita harap di Kalasan itu diolah menjadi briket," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, TPA Piyungan ditutup sejak 23 Juli hingga September 2023. Penutupan TPA Piyungan lantaran sudah melebihi kapasitas.