REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Casey Stoner khawatir Honda dan Yamaha akan mengikuti jejak Suzuki yang keluar dari MotoGP. Suzuki mengejutkan seluruh paddock karena keluar dari MotoGP akhir tahun lalu.
Situasi buruk yang menerpa pabrikan Jepang, Honda dan Yamaha, dapat pula memicu keduanya berpikir keluar dari MotoGP.
Stoner pernah memenangkan dua kali kejuaraan dunia MotoGP bersama Ducati dan Honda. Ia khawatir melihat situasi yang dialami oleh Honda. Menurutnya, Honda dan Yamaha bukan pihak yang harus disalahkan.
“Sebaliknya, saya pikir peraturan telah diubah untuk membantu pabrikan Eropa dengan aerodinamika mereka. Beberapa tahun lalu sebenarnya diputuskan untuk melarang semua alat bantu aerodinamis, tapi kemudian rencana ini tiba-tiba dibatalkan lagi,” ujar Stoner dilansir dari Crash, Jumat (28/7/2023).
Itu sebabnya Suzuki meninggalkan MotoGP dan Stoner pun khawatir Honda serta Yamaha akan mengikuti jejaknya. Stoner melihat motor yang ada di MotoGP sekarang seperti mobil di Formula 1 hanya saja beroda dua.
“Terakhir kali saya melihat, itu masih motor sport dan bukan Formula 1! Beberapa tahun yang lalu dikatakan bahwa itu harus menuju ke arah yang berbeda, tetapi sekarang tiba-tiba berubah,” kata Stoner.
Pabrikan Jepang kini menjadi sorotan karena melempemnya Honda dan Yamaha pada balapan musim ini. Bahkan para pembalapnya kesulitan mengendalikan motornya sejak musim lalu. Itu sebabnya Ducati yang merupakan pabrikan Eropa mendominasi pada kejuaraan musim ini.
Para pembalap MotoGP Ducati mendominasi lima besar papan klasemen. Sementara di 10 besar hanya Fabio Quartararo dari Yamaha yang masuk sepuluh besar, yakni di posisi kesembilan.