Jumat 28 Jul 2023 15:09 WIB

PM Australia Optimistis AS akan Kirim Kapal Selam Bertenaga Nuklir

Kerja sama kapal selam nuklir membawa hubungan AS-Australia ke tingkat baru.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
 FILE - Kapal selam tenaga nuklir Virginia USS Colorado (SSN 788) terlihat sebelumnya pada upacara komisioning di Naval Submarine Base New London di Groton, Conn., 17 Maret 2018.
Foto: Dana Jensen/The Day via AP, File
FILE - Kapal selam tenaga nuklir Virginia USS Colorado (SSN 788) terlihat sebelumnya pada upacara komisioning di Naval Submarine Base New London di Groton, Conn., 17 Maret 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese pada Jumat (28/7/2023) mengatakan, dia yakin akan mendapatkan dukungan politik bipartisan di Amerika Serikat untuk kesepakatan kapal selam tenaga nuklir. Lebih dari 20 anggota parlemen dari Partai Republik menulis surat kepada Presiden Joe Biden, dan memperingatkan kesepakatan pengiriman kapal selam ke Australia melalui kemitraan AUKUS akan melemahkan armada AS.

Kemitraan AUKUS merupakan akronim untuk Australia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat. Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken melakukan pertemuan dengan pejabat Albanese dan pejabat Australia lainnya di Brisbane pada 28-29 Juli 2023.

Baca Juga

Berdasarkan kesepakatan dalam kemitraan AUKUS, Australia akan membeli tiga kapal selam kelas Virginia dari Amerika Serikat dan membangun lima kapal selam kelas AUKUS baru bekerja sama dengan Inggris. Albanese mengatakan, dia sangat yakin bahwa Amerika Serikat akan mengirimkan tiga kapal selam itu kepada Australia. Albanese mengatakan, optimisme ini muncul dalam diskusi bersama Partai Republik dan Demokrat pada awal Juli di KTT NATO di Lituania.

“Yang mengejutkan saya adalah dukungan bulat mereka untuk AUKUS, dukungan bulat mereka untuk hubungan antara Australia dan Amerika Serikat,” kata Albanese kepada wartawan di Brisbane.

Austin dan Blinken tiba di Brisbane Kamis (27/7/2023) malam. Mereka akan menggelar pertemuan bilateral tahunan dengan mitra Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles dan Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong. Marles mengatakan program AUKUS berjalan sesuai rencana.

“Kongres bisa menjadi tempat yang rumit karena undang-undang berhasil melewatinya, tetapi sebenarnya kami terdorong oleh betapa cepatnya hal itu terjadi dan kami berharap akan ada banyak diskusi tentang hal itu,” kata Marles.

Marles mengatakan, Australia memahami ada tekanan pada basis industri Amerika dan akan berkontribusi pada produksi kapal selam. Kesepakatan AUKUS diperkirakan akan menelan biaya hingga 368 miliar dolar Australia atau 246 miliar dolar AS selama 30 tahun. 

“Pada dasarnya, kami telah mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Biden tentang bagaimana Australia memperoleh kemampuan kapal selam bertenaga nuklir dan kami melanjutkan jalur itu dengan cepat,” ujar Marles.

Albanese menyambut Austin dan Blinken di sebuah acara media sebelum ketiganya memulai pertemuan dengan Marles, Wong, Duta Besar AS untuk Australia Caroline Kennedy dan Duta Besar Australia untuk Amerika Serikat Kevin Rudd, mantan perdana menteri. Albanese merencanakan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat dan Cina sebelum akhir tahun.

“Hubungan antara Australia dan Amerika Serikat tidak pernah sekuat ini. AS dan Australia bekerja sama untuk meningkatkan keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan itu," kata Albanese.

Kerja sama kapal selam bertenaga nuklir AS dengan Australia membawa hubungan bilateral kedua negara ke tingkat yang baru. Sementara hubungan dingin Australia dengan Beijing mencair sejak pergantian pemerintah Australia pada pemilu tahun lalu. 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement