REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan menghadapi Brunei Darussalam di babak pertama Kualifikasi Piala Dunia zona Asia dengan format kandang-tandang. Pengamat sepak bola Indonesia Kesit Budi Hartono menyebut ini sebagai keberuntungan bagi tim Garuda karena Indonesia memiliki catatan impresif dalam pertemuannya dengan Brunei Darussalam.
Kesit mengatakan, Brunei juga tidak memiliki sejarah yang bagus dalam sepak bola termasuk dalam pertemuannya dengan Indonesia. Di atas kertas Indonesia mendominasi pertemuan dengan Brunei Darussalam. Tim Merah Putih berhasil memenangkan tujuh dari 11 pertandingan, dua lainnya berakhir imbang dan hanya kalah dua kali.
Menurut Kesit, yang justru menjadi tantangan sesungguhnya bagi Indonesia adalah jika berhasil lolos ke fase grup kualifikasi. Pasalnya pemenang dari laga babak pertama antara Indonesia va Brunei Darussalam akan bergabung dengan Grup F yang sudah diisi oleh timnas Irak, Vietnam, dan Filipina.
"Dalam pertemuan Indonesia mereka (Brunei Darussalam) tidak pernah menang. Justru tantangannya adalah di persaingan grup. Ketika Indonesia lolos dari hadangan Brunei, kemudian akan bertemu dengan Irak, Vietnam dan Filipina, ini justru nanti persaingan yang sesungguhnya, karena kita tahu bagaimana Irak dan Vietnam. Kalau Filipina mungkin masih bisa dilewati," kata Kesit saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (28/7/2023).
Kesit melihat bagaimana rasa optimistis yang ditunjukkan oleh pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu dengan berani menatap Piala Dunia. Sebelumnya Shin mengunggah komentar di akun Instagram pribadinya setelah drawing Piala Dunia 2026 zona Asia selesai; Mulai sekarang, ini adalah Piala Dunia. Kami meminta dukungan Anda.
Menurut Kesit wajar jika Shin sangat optimistis. Ia mengakui pertenuan dangan Brunei Darussalam adalah pertemuan yang relatif mudah bagi Indonesia. "Jadi kalau STY optimistis bisa melaju dari persaingan pertama untuk masuk ke fase grup ya wajar saja. Tapi kalau untuk menatap Piala Dunia, saya pikir masih butuh perjuangan keras karena di fase grup itu nanti ketemunya bukan lawan sembarangan," kata dia.
Ia menilai lawan-lawan Indonesia di Grup F (jika lolos dari babak pertama kualifikasi) adalah lawan-lawan yang kuat di wilayah Asia sepeti Irak dan Vietnam. Sepak terjang Vietnam di Piala Dunia, mereka menjadi satu-satunya tim dari negara Asia Tenggara yang mampu melaju hingga fase ketiga. Walaupun tidak lolos mereka menjadi satu-satunya negara yang bisa bersaing dengan Jepang , Korea kemudian Irak, dan Arab Saudi," ujarnya.