Jumat 28 Jul 2023 23:01 WIB

ASRI Bakal Gelar Demo Jilid Empat ke Al Zaytun

Massa tergabung dalam ASRI akan kembali menggelar demo keempat kalinya ke Al Zaytun.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah santri dan santriwati berlatih Hoki di GOR Ponpes Al Zaytun, Gantar, Indramayu, Jawa Barat. Massa tergabung dalam ASRI akan kembali menggelar demo keempat kalinya ke Al Zaytun.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Sejumlah santri dan santriwati berlatih Hoki di GOR Ponpes Al Zaytun, Gantar, Indramayu, Jawa Barat. Massa tergabung dalam ASRI akan kembali menggelar demo keempat kalinya ke Al Zaytun.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Massa yang tergabung dalam Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia untuk Indramayu (ASRI) berencana akan kembali menggelar aksi unjuk rasa ke Mahad Al Zaytun Indramayu, Sabtu (29/7/2023).

Aksi unjuk rasa itu merupakan yang keempat kalinya yang ditujukan ke pondok pesantren yang dipimpin Panji Gumilang tersebut. Adapun estimasi massa sekitar 1.000 orang.

Baca Juga

"Ini adalah aksi unjuk rasa jilid empat," kata Kordum ASRI, Muhamad Sholihin, saat ditemui di Islamic Center Indramayu, Jumat (28/7/2023).

Sholihin mengatakan, dalam aksi tersebut, pihaknya akan mendesak Mabes Polri untuk segera menangkap dan mengadili Panji Gumilang. "Panji Gumilang sudah membuat sakit rasa kebatinan umat Islam," kata Sholihin.

Sholihin menyatakan, pihaknya mendukung agar Mabes Polri tetap tegak lurus dan tidak diintervensi oleh siapapun. Pasalnya, Indonesia merupakan negara hukum sehingga berlaku sama terhadap siapapun, termasuk Panji Gumilang.

Selain tuntutan tersebut, tambah Sholihin, dalam aksi tersebut pihaknya juga akan menyampaikan sejumlah tuntutan lainnya. Di antaranya, usut tuntas dugaan kasus mafia tanah dan pencucian uang di Al Zaytun, usut tuntas tragedi kemanusiaan di Al Zaytun, hentikan dermaga khusus Al Zaytun dan usut tuntas oknum yang menghalangi penegakan hukum atas Panji Gumilang.

"Kami juga akan mengawal keputusan PWNU Jabar yang menganggap bahwa itu adalah ajaran menyimpang," ujar Sholihin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement