REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Massa yang tergabung dalam Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia untuk Indramayu (ASRI) berencana akan kembali menggelar aksi unjuk rasa ke Mahad Al Zaytun Indramayu, Sabtu (29/7/2023).
Aksi unjuk rasa itu merupakan yang keempat kalinya yang ditujukan ke pondok pesantren yang dipimpin Panji Gumilang tersebut. Adapun estimasi massa sekitar 1.000 orang.
"Ini adalah aksi unjuk rasa jilid empat," kata Kordum ASRI, Muhamad Sholihin, saat ditemui di Islamic Center Indramayu, Jumat (28/7/2023).
Sholihin mengatakan, dalam aksi tersebut, pihaknya akan mendesak Mabes Polri untuk segera menangkap dan mengadili Panji Gumilang. "Panji Gumilang sudah membuat sakit rasa kebatinan umat Islam," kata Sholihin.
Sholihin menyatakan, pihaknya mendukung agar Mabes Polri tetap tegak lurus dan tidak diintervensi oleh siapapun. Pasalnya, Indonesia merupakan negara hukum sehingga berlaku sama terhadap siapapun, termasuk Panji Gumilang.
Selain tuntutan tersebut, tambah Sholihin, dalam aksi tersebut pihaknya juga akan menyampaikan sejumlah tuntutan lainnya. Di antaranya, usut tuntas dugaan kasus mafia tanah dan pencucian uang di Al Zaytun, usut tuntas tragedi kemanusiaan di Al Zaytun, hentikan dermaga khusus Al Zaytun dan usut tuntas oknum yang menghalangi penegakan hukum atas Panji Gumilang.
"Kami juga akan mengawal keputusan PWNU Jabar yang menganggap bahwa itu adalah ajaran menyimpang," ujar Sholihin.