Jumat 28 Jul 2023 23:22 WIB

Gus Yahya Minta Lembaga NU tidak Sibuk MInta-Minta Sumbangan

Ketum Gus Yahya meminta lembaga-lembaga NU tidak sibuk meminta sumbangan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. Ketum Gus Yahya meminta lembaga-lembaga NU tidak sibuk meminta sumbangan.
Foto: Republika
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. Ketum Gus Yahya meminta lembaga-lembaga NU tidak sibuk meminta sumbangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil atau Gus Yahya mengimbau kepada seluruh lembaga di bawah naungan NU untuk tidak sibuk meminta sumbangan ke pihak lain. Menurut dia, lembaga NU harus sibuk bekerja sama untuk mengatasi berbagai persoalan di tengah masyarakat. 

“Jangan sampai lembaga terlihat sibuk ke sana-kemari meminta sumbangan. Kesibukan yang terlihat haruslah kesibukan membangun kerja sama yang bermartabat dengan pihak lain untuk mencari solusi bagi persoalan yang dihadapi masyarakat,” ujar Gus Yahya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (28/7/2023).

Baca Juga

Dia pun meminta kepada semua lembaga di bawah NU agar tidak melaksanakan program sendirian melainkan menggandeng pihak lain untuk diajak kerja sama. Mandiri, kata dia, tidak berarti semua harus dikerjakan sendiri.

Kerja sama yang bermartabat dengan pihak lain sangat dibutuhkan agar program-program yang dicanangkan bisa tereksekusi dengan cepat. Selain bermartabat, kata dia, kerja sama mesti saling menguntungkan. 

Sebelum kerja sama, Gus Yahya berharap, lembaga-lembaga memandang semua masalah yang dihadapi masyarakat dengan jernih. Dari masalah-masalah itulah kemudian dicarikan solusi.

“Sehingga program-program yang dicanangkan tidak hanya bagus di atas kertas tapi juga mesti ada hasilnya atau berdampak ke masyarakat,” kata dia.

Gus Yahya yakin, NU bisa menjalankan program-program yang baik dan menjadi solusi bagi masyarakat. Sebab, NU memiliki instrumen yang lengkap hingga ke bawah.

“Syaratnya tadi itu identifikasi masalah yang dihadapi masyarakat, carikan solusi riil, dan jalin kerja sama untuk mengatasinya,” jelas dia.

Sementara, Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Tyovan Ari Widagdo menyebut, untuk mencari sejumlah persoalan yang dihadapi masyarakat, lembaganya  mencanangkan tiga program. Tiga program itu bakal menjadi pengembangan LPNU untuk terus meningkatkan ekonomi bagi warga Nahdliyin.

"Tiga pilar itu yakni menyangkut pemberdayaan ekonomi keumatan, pemberdayaan ekonomi perkumpulan, dan pemberdayaan ekonomi pesantren," ujar Tyovan. 

Tyovan menjelaskan, untuk pemberdayaan ekonomi keumatan LPNU bakal konsen mencari akses pekerjaan hingga pemberdayaan UMKM warga Nahdliyyin.

Untuk memudahkan warga Nahdliyin mendapatkan informasi tentang pekerjaan, LPNU bakal menggunakan teknologi terkini. Penggunaan teknologi ini sangat penting agar warga Nahdliyin bisa dengan cepat mengakses semua informasi pekerjaan yang tersedia sehingga tercipta ekosistem yang kondusif.

"Jadi fungsi LPNU akan mendatangi industri besar dan akan minta arahkan agar perekrutan pekerja dari warga Nahdliyin," kata dia.

Selain itu, lanjut Tyovan, melalui bisnis serta pembukaan akses usaha dan berdagang bagi warga NU lewat offline maupun online. Tentu, melalui paket usaha yang bisa dijalankan, kerja sama dengan mitra dan pemberian permodalan awal.

"Kami ingin UMKM bisa meroket, akselesaris usaha membantu UMKM Nu bisa berjalan, akses permodalan dan bantuan, serta pelatihan usaha hingga monitoring," ujar Tyovan.

Sementara soal pemberdayaan ekonomi perkumpulan, pihaknya bakal menggerakan unit-unit usaha dengan memanfaatkan potensial yang ada di daerah masing-masing. Dia menyakini, setiap daerah memiliki potensi usaha yang berbeda-beda.

"Inilah Inisiasi yang sudah dilakukan di PCNU, bahkan asetnya sampai miliaran. Ini pula yang harus menjadi inspirasi," ujarnya.

Tyovan berharap momentum Rakernas LPNU ini bisa dijadikan semangat untuk menjalankan program-program yang telah dicanangkan bersama.

"Semangat itu kita lanjutkan untuk penguatan ekonomi NU, yang menggerakan adalah kita semua disini. Semangat itu harus terus kita nyalakan," kata Tyovan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement