Jumat 28 Jul 2023 23:02 WIB

Ketua Komite Olimpiade Rusia Tuding IOC Berpihak ke Ukraina

Atlet anggar Ukraina menolak bersalaman dengan atlet Rusia.

Atlet anggar Ukraina Olha Kharlan yang menolak bersalaman dengan atlet Rusia.
Foto: EPA/DANIEL DAL ZENNARO
Atlet anggar Ukraina Olha Kharlan yang menolak bersalaman dengan atlet Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Olimpiade Rusia Stanislav Pozdnyakov menuding bahwa International Olympic Comitee (IOC) memperlihatkan keberpihakan. Ini setelah IOC mendesak federasi-federasi olahraga untuk memperlihatkan sensitivitas saat berurusan dengan atlet-atlet Ukraina.

"Pernyataan itu mengindikasikan bahwa IOC telah mengambil sikap dan memilih berpihak pada konflik politik, (dan) mulai bertindak untuk kepentingan-kepentingan salah satu sisi," kata Pozdnyakov seperti dikutip dari AFP.

Baca Juga

Pada Kamis, atlet anggar Ukraina Olha Kharlan didiskualifikasi dari ajang Kejuaraan Anggar Dunia di Milan, setelah menolak bersalaman dengan lawan yang ia taklukkan, Anna Smirnova asal Rusia. Peraturan Federasi Anggar Internasional (FIE) menyatakan bahwa kedua atlet yang bertarung harus bersalaman.

Setelah insiden itu, IOC mendesak federasi-federasi internasional untuk menangani situasi yang melibatkan atlet-atlet Ukraina dan atlet-atlet netral dengan derajat sensitivitas yang diperlukan.

"Sekarang kami harus melakukannya tidak dengan sukarela, namun jelas terlihat perlakuan yang akan diterima atlet Rusia mana pun di kompetisi-kompetisi internasional. Urusan Olimpiade secara resmi telah dikontrol oleh hal-hal di luar kepentingan geopolitik untuk menetralisir warga dan organisasi dalam olahraga," tegas Pozdnyakov.

Sejak Rusia melancarkan serangan terhadap Ukraina, IOC telah menjatuhkan sanksi olahraga terhadap Rusia dan sekutunya Belarus. Namun pada awal tahun ini mereka merekomendasikan bahwa atlet-atlet Rusia dan Belarus dapat bersaing dengan membawa nama individu di bawah bendera netral dan tanpa diiringi lagu kebangsaan.

IOC belum mengambil keputusan akhir mengenai apakah atlet-atlet Rusia dan Belarus dapat mengikuti Olimpiade 2024 di Paris.

Pozdnyakov mengatakan bahwa jika atlet Rusia diizinkan mengikuti Olimpiade Paris, maka jumlah mereka akan sedikit dan tetap harus melihat kondisi-kondisi baru yang akan terjadi ke depannya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement