Sabtu 29 Jul 2023 02:21 WIB

Bukan Faktor Penuaan atau Kelelahan, Kaki Sakit Saat Berjalan Gejala Apa?

Belum tentu gejala penuaan atau kelelahan, sakit kaki bisa cerminkan kondisi serius.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Bulu kaki rontok bisa jadi tanda penyakit arteri perifer (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Bulu kaki rontok bisa jadi tanda penyakit arteri perifer (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang mengabaikan sakit kaki saat berjalan. Mereka menganggapnya sebagai penuaan atau kelelahan.

Faktanya, nyeri kaki bisa menjadi tanda peringatan dini strok atau serangan jantung yang mematikan. Namun, seorang ahli telah memperingatkan itu bisa menjadi pertanda sesuatu yang jauh lebih serius.

Baca Juga

Jika kaki Anda sakit saat berjalan, Anda mungkin menderita penyakit arteri perifer (PAD). Ini adalah kondisi jantung umum di mana penumpukan timbunan lemak di arteri membatasi suplai darah ke otot kaki.

Itulah sebabnya penderita mengalami rasa sakit. Potongan lemak ini juga dapat memblokir suplai darah ke otak yang dapat menyebabkan serangan jantung dan strok yang mematikan.

Profesor David Newby dari British Heart Foundation (BHF) menjelaskan bagaimana biasanya rasa sakit kaki yang terkait dengan kondisi tersebut.

"Jika Anda merasakan sensasi mencengkeram dan kram di betis saat berjalan, mungkin ada baiknya Anda menemui dokter, karena itu bisa menjadi penanda PAD," ujarnya, seperti dilansir laman The Sun, Jumat (28/7/2023).

Hal ini paling umum terjadi pada perokok dan orang yang mengidap diabetes. Menurut BHF, sekitar satu dari lima orang berusia di atas 60 tahun di Inggris memiliki derajat PAD tertentu.

Cara merawat PAD

National Health Service (NHS) merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mengobati kondisi tersebut. Ini termasuk olahraga teratur, menghindari merokok dan makan makanan yang kaya buah-buahan, sayuran, lemak sehat, dan biji-bijian.

Penyebab yang mendasarinya juga harus diobati, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Dokter juga dapat meresepkan obat untuk mengurangi gejala kondisi tersebut,termasuk statin yang dapat mencegah pembentukan timbunan lemak. Dengan pengobatan, gejala kebanyakan orang tetap stabil dan beberapa orang mungkin mengalami peningkatan rasa sakit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement