Sabtu 29 Jul 2023 06:35 WIB

Dolar AS Melemah Saat Inflasi Mereda

Inflasi tahunan AS pada Juni naik pada laju paling lambat dalam lebih dari dua tahun.

Red: Friska Yolandha
Karyawan menghitung uang dolar AS di Jakarta, Kamis (29/9). Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat.
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan menghitung uang dolar AS di Jakarta, Kamis (29/9). Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (28/7/2023), setelah data menunjukkan inflasi tahunan AS pada Juni naik pada laju paling lambat dalam lebih dari dua tahun. Hal tersebut dapat mendorong Federal Reserve lebih dekat untuk mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,14 persen menjadi 101,6268 pada akhir perdagangan.

Baca Juga

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) turun menjadi 3,0 persen pada Juni dari 3,8 persen pada Mei, Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan pada Jumat. Indeks harga PCE inti, ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve, berada di 4,1 persen secara tahunan, turun dari 4,6 persen pada Mei, mencapai kenaikan tahunan terendah sejak September 2021.

Ketua Fed Jerome Powell menekankan minggu ini bahwa "jika kita melihat inflasi turun secara kredibel, kita dapat bergerak turun ke tingkat netral dan kemudian di bawah netral di beberapa titik."