Sabtu 29 Jul 2023 15:21 WIB

Benarkah Sakit Jantung Hanya Menyerang Orang Tua?

Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terserang penyakit jantung.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Sakit jantung merupakan penyakit yang sering diasosiasikan dengan orang yang berumur lebih tua. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Sakit jantung merupakan penyakit yang sering diasosiasikan dengan orang yang berumur lebih tua. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sakit jantung merupakan penyakit yang sering diasosiasikan dengan orang yang berumur lebih tua. Namun, penelitian menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung pada orang muda meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Eka Hospital Cibubur, dr Markz Roland Mulia Pargomgom Sinurat, SpJP, FIHA. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun salah satu faktor yang paling besar menyumbang risiko untuk terserang penyakit ini yaitu gaya hidup yang tidak sehat.

Baca Juga

"Sakit jantung pada usia tua disebabkan oleh multifaktorial sehingga merusak jantung dan pembuluh darah dan menyebabkan gagal jantung, gangguan irama jantung/aritmia, dan penyakit jantung koroner," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (29/7/2023).

Ini akhirnya membuat banyak orang beranggapan bahwa sakit jantung hanya akan menyerang orang yang sudah berusia tua. Namun apakah anggapan itu benar? Jawabannya adalah tidak.

Sakit jantung bukanlah masalah yang hanya menyerang orang tua. Anggapan bahwa hanya orang tua yang rentan terhadap kondisi ini adalah sebuah mitos.

Orang muda juga dapat terkena sakit jantung, terutama jika mereka memiliki gaya hidup yang tidak sehat atau faktor risiko tertentu. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda untuk terserang penyakit jantung, di antaranya genetik, terlalu sering konsumsi makanan lemak tinggi, tekanan darah tinggi, tingkat stres tinggi, jarang berolahraga, obesitas, diabetes dan merokok.

 

Cegah sejak dini

Sakit jantung bukanlah masalah yang terbatas pada populasi orang tua. Gaya hidup yang tidak sehat, termasuk pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan tingginya tingkat stres, telah berkontribusi pada peningkatan ini. Faktor-faktor risiko seperti obesitas, hipertensi, diabetes, dan merokok juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena sakit jantung, terlepas dari usia mereka. Kondisi ini terjadi akibat pola perubahan zaman dan iklim pekerjaan yang memungkinkan orang usia muda menjadi lebih inaktif atau pasif. 

"Pandemi Covid 19 yang mengubah aktivitas menjadi work from home atau anywhere menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergeseran usia pasien jantung dan pembuluh darah," ungkapnya.

Faktor lainnya adalah kemudahan yang diperoleh dari aplikasi online untuk berpindah tempat atau transaksi, pola makanan tinggi lemak jenuh serta karbohidrat sederhana, tingkat stress yang tinggi dan paparan asap rokok sejak usia dini.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya untuk segera melakukan hal-hal yang dapat menurunkan risiko Anda dari risiko sakit jantung. Semakin cepat Anda melakukannya, semakin besar juga dampaknya pada kesehatan jantung Anda, di antaranya:

 

1. Berhenti merokok

 

2. Mengurangi makanan berlemak dan asupan gula, karbohidrat sederhana

 

3. Berolahraga secara rutin

 

4. Menjaga berat badan dengan bijak

 

5. Rutin memeriksa kadar kolesterol, gula, dan tekanan darah

 

6. Kelola stres dengan baik

 

Ia menambahkan penting bagi kita semua untuk mengadopsi gaya hidup sehat dan menjaga kesehatan jantung kita, terlepas dari usia kita. Dengan kesadaran yang tepat, pencegahan yang tepat, dan perawatan yang diperlukan, kita dapat mengurangi risiko sakit jantung dan menjalani hidup yang lebih sehat secara keseluruhan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement