Sabtu 29 Jul 2023 19:02 WIB

Peserta KKN Kebangsaan 2023 Aspirasikan Kondisi Pendidikan ke Pelosok Negeri

KKN Kebangsaan membangun memotivasi banyak orang untuk giat membangun daerah.

Ilustrasi KKN Kebangsaan mahasiwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Foto: UIN Syarif Hidayatullah
Ilustrasi KKN Kebangsaan mahasiwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta KKN Kebangsaan tahun 2023, Resha Hidayatullah selaku delegasi dari kampus UIN Syarif Hidayatullah merasa prihatin dengan kondisi pendidikan yang ada di desa tempat dia mengabdi. Desa Matang Segantar, Kec. Teluk Keramat, Kabupaten Sambas hanya memiliki satu Sekolah Dasar yang infrastrukturnya kurang memenuhi kriteria layak untuk belajar.

“Saya di tempatkan di Desa Matang Segantar, Kecamatan Teluk Keramat. Disini hanya memiliki satu sekolah dasar saja dengan kondisi kelas nya memprihatinkan. Bukan hanya infrastruktur kelas, SDM guru disini juga sangat sedikit. Ditambah metode dan mekanisme pembelajaran nya masih sangat tertinggal”, Tutur Resha pada Jumat (28/07/2023)

Baca Juga

Hal ini di per tegas oleh pak Jearan salah satu guru yang mengajar di SDN 40 Matang Segantar yang menyampaikan kondisi sekolah dan sumber daya guru yang memprihatinkan.

“Renovasi sekolah sudah lama di ajukan, akan tetapi belum juga ada kabar terkait kapan akan ada renovasi sekolah kami. Hari ini guru yang ada di sekolah kami hanya berjumlah sedikit. Saya juga tahun depan sudah pensiun”, kata pak Jearan

Hal serupa disampaikan oleh salah satu tokoh desa pak Rusmin, sekaligus guru di salah satu SMPN di kecamatan Teluk Keramat ketika berbincang-bincang hangat dengan peserta KKN Kebangsaan.

“Menurut saya, Kurikulum merdeka masih menjadi PR besar, harus segera dibenahi. Dari segi konsep pembelajaran sudah bagus dan simple. Akan tetapi kami sangat keberatan dengan segala kekurangan Infrastruktur yang ada. Semuanya serba teknologi sedangkan sinyal aja masih kurang. Paling tidak setiap kelas harus memilik 35 laptop untuk menunjang pembelajaran. Meskipun, bisa dengan Smartphone tapi itu tidak efisien”, jelas pak Rusmin

Sontak hal ini membuat para mahasiswa berinisiatif mengadakan program kerja di bidang pendidikan berupa Kelas Alam. Kelas alam di adakan seminggu dua kali untuk mengejar target pembelajaran. Program ini bertujuan untuk menutupi kekurangan para peserta didik yang masih buta huruf. 

“Kami kira pembelajaran di sekolah saja masih kurang. Karena pembelajaran di kelas juga kurang efektif melihat para guru masih banyak yang menggunakan bahasa daerah dalam pembelajaran nya. Selain itu karena ruang kelas yang kurang kondusif juga membuat para murid jenuh dalam belajar", kata Resha

Kondisi pendidikan seperti ini membuat para mahasiswa peserta KKN Kebangsaan prihatin sekaligus semangat untuk benar-benar fokus membantu membenahi kekurangan yang ada di desa Matang Segantar.

“Kami berharap dengan program kami ini, sedikit banyaknya bisa memberikan manfaat untuk masyarakat Matang Segantar. Terkhusus untuk anak-anak yang masih buta Huruf”, Kata Ade Selaku ketua KKN Kebangsaan Desa Matang Segantar

Program KKN Kebangsaan yang singkat ini jelas tidak memberikan dampak terlalu signifikan. Karena kegiatan ini tidak bersifat berkelanjutan.

Ini tugas besar bagi pemerintah daerah. Diperlukan kebijakan khusus untuk membenahi pendidikan di daerah ini, terkhusus kabupaten Sambas. "Saya kira bukan hanya kesalahan daerah saja. Akan tetapi, ini bisa menjadi berita spesial untuk pemerintah pusat agar segera membenahi kebijakan pendidikan yang masih belum jelas. Saya yakin masih banyak daerah yang bernasib sama dengan daerah sambas ini, terutama di daerah pelosok negeri. Mereka hanya bingung saja bagaimana mengaspirasikan nya. Jadi mending diam saja karena belum tentu di dengar”, Kata Resha

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement