REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menyelenggarakan KTT tiga arah dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Washington bulan depan, kata Gedung Putih pada Jumat (28/7).
KTT trilateral tersebut akan digelar di Camp David pada 18 Agustus. "Di KTT tersebut, para pemimpin akan merayakan babak baru hubungan trilateral mereka dan menegaskan kembali ikatan persahabatan dan aliansi kuat antara AS dan Jepang, serta AS dan Republik Korea," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam rilis pers, merujuk nama resmi Korsel.
Kantor kepresidenan Korsel juga mengonfirmasi KTT trilateral itu akan digelar di Camp David pada 18 Agustus. "KTT ini akan menjadi peluang penting untuk meningkatkan kerja sama di antara ketiga negara yang memiliki nilai-nilai dasar yang sama ke tingkat baru," kata juru bicara kepresidenan Lee Do-woon dalam pengarahan pers tertulis.
"Kami berharap ketiga negara dapat bersama-sama memperkuat tatanan internasional yang berdasarkan aturan dan memberikan kontribusi lebih aktif terhadap keamanan serta kemakmuran ekonomi regional dan global," lanjutnya.
Terkait agenda KTT tersebut, juru bicara itu mengatakan ketiga pemimpin akan menggelar diskusi mendalam tentang koordinasi kebijakan menyangkut ancaman nuklir dan rudal Korea Utara (Korut), serta kerja sama keamanan ekonomi dan isu regional dan global utama.
KTT yang diusulkan itu akan menjadi KTT trilateral pertama yang digelar secara tersendiri setelah sebelumnya pemimpin ketiga negara hanya mengadakan KTT serupa di sela-sela pertemuan lain, seperti pertemuan regional, kata beberapa pejabat di Seoul.
John Kirby, yang merupakan koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk komunikasi strategis AS, mengatakan KTT itu juga akan menandai kunjungan pertama ke Camp David oleh seorang pemimpin asing sejak 2015.
"Di KTT tersebut, para pemimpin akan merayakan babak baru hubungan trilateral mereka, dan mereka akan menegaskan kembali ikatan persahabatan yang kuat," kata Kirby dalam jumpa pers melalui telepon.
Secara khusus, para pemimpin tersebut akan mendiskusikan ancaman yang ditimbulkan oleh program nuklir dan rudal Korut yang terus berkembang, kata Jean-Pierre.
"Ketiga pemimpin akan mendiskusikan perluasan kerja sama trilateral di seluruh Indo-Pasifik dan sekitarnya - termasuk mengatasi ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh DPRK dan memperkuat hubungan dengan ASEAN dan Kepulauan Pasifik," kata juru bicara Gedung Putih, merujuk nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.
"KTT tersebut akan memajukan visi trilateral bersama untuk mengatasi tantangan keamanan global dan regional, mempromosikan tatanan internasional berbasis aturan dan memperkuat kemakmuran ekonomi," tambah dia.
Korut telah melakukan 69 peluncuran rudal balistik yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 2022, menandai rekor baru untuk jumlah rudal balistik yang ditembakkan dalam satu tahun. Pyongyang juga meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pada akhir Mei lalu, menandai uji coba ICBM ke-12 sejak awal tahun lalu.