REPUBLIKA.CO.ID, NIAMEY – Kudeta militer melanda Niger, sebuah negeri di Afrika Barat yang selama ini menjadi mitra negara Barat dalam pemberantasan terorisme. Militer pada Rabu (25/7/2023) menggulingkan presiden sah Mohamed Bazoum yang sebelumnya mereka tahan di istana negara.
Niger dikaruniai kekayaan alam berupa deposit uranium. Bahkan, menurut World Nuclear Association (WNA) Niger merupkan produsen ketujuh terbesar dunia. Tiga terbesar produsen dunia adalah Kazakhstan, Kanada, dan Namibia.
Radioaktif metal ini biasanya secara luas digunakan sebagai bahan baku energi nuklir. Selain itu, untuk perawatan kanker, penggerak dalam pelayaran, dan untuk kepentingan senjata nuklir. Ada sejumlah lokasi deposit dan pertambangan uranium yang dilakukan di Niger.
Niger yang mempunyai bijih uranium dengan kualitas tertinggi di Afrika, memproduksi 2.020 metrik ton uranium pada 2022. ‘’Ini sepadan dengan lima persen hasil pertambangan uranium dunia,’’ demikian menurut keterangan WNA yang dilansir Reuters, Jumat (28/7/2023).
Angka produksi tersebut turun dibandingkan produksi pada 2020 yang mencapai 2.991 metrik ton. Niger memiliki satu operasi pertambangan utama di bagian utara yang dioperasikan Orano, perusahaan negara milik Pemerintah Prancis. Satu pertambangan lain ditutup 2021.
Sedangkan satu lagi dalam proses pembangunan.’’Kami terus menambang meski ada kejadian kudeta,’’ ujar Orano, Jumat. Mereka menambahkan, uranium dari Niger memasok kurang dari 10 persen untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga nuklir Prancis.
Beberapa situs pertambangan terbuka berada di Kota Arlit, barat daya Niger yang dioperasikan oleh Somair, sebuah perusahaan gabungan yang saham dimiliki bersama oleh Orano dan Sopamin, perusahaan milik Pemerntah Niger.
Terdapat pula di Akouta, pertambangan bawah tanah dekat Akokan, barat laut Arlit. Pertambangan ini mampu memproduksi 75 ribu metrik ton uranium dari 1978 hingga Maret 2021, yang sekaligus ditutup saat itu karena cadangan uraniumnya telah habis.
Pertambangan itu dimiliki Cominak, perusahaan gabungan. Sebanyak 59 persen sahamnya dimiliki Orano, 31 persen Sopamin, dan 10 persen perusahaan Pemerintah Spanyol, Enusa. Ada juga tambang Imouraren, yang menurut Orano memiliki cadangan terbesar di dunia.
Izin operasi penambangan dikeluarkan pada 2009 tetapi operasinya ditangguhkan pada 2014 hingga harga uranium naik. Ironisnya, meski memiliki sumber daya uranium yang besar, kemiskinan melekat pada negeri ini.
Bank Dunia menyatakan, Niger merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Mereka menerima hampir 2 miliar per tahun dana bantuan pembangunan. Menyusul kudeta militer di Niger, Uni Eropa (UE) menghentikan bantuan keuangan.
AS juga mengancam melakukan hal yang sama....