REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ribuan disabilitas Kota Bogor mengikuti kegiatan Program Seribu Literasi dan Ta'awun Disabilitas Kota Bogor di GOR Pajajaran, Kota Bogor, Sabtu (29/7/2023). Kegiatan ini diadakan oleh Sakinah Finance bekerjasama dengan akademisi dan Pemerintah kota (Pemkot) Bogor beserta para komunitas dan organisasi disabilitas.
Dalam kegiatan ribuan disabilitas mendapat edukasi tentang literasi keuangan syariah, pelatihan wirausaha, dan belajar bagaimana membaca Alquran dengan memberikan isyarat. Pada kesempatan itu Pemkot Bogor juga memberikan beberapa bantuan diantaranya kursi roda.
Ketua Panitia Acara, Dhika Anugrah, mengatakan ribuan disabilitas ini mendapat edukasi literasi keuangan. Sehingga diharapkan ribuan disabilitas ini bisa mengelola keuangan secara syariah.
“Kami ingin memberikan manfaat literasi dan taawun ke seluruh penyandang disabilitas seoptimal mungkin. Semua umur yang datang. Kami juga mengundang pendamping mereka jg mendapat literasi dan motivasi,” ujarnya, Sabtu (29/7/2023).
Dhika mengatakan, para disabilitas yang memiliki keistimewaan ini mendapatkan motivasi tentang keutamaan yang Allah berikan, dari sisi pengelolaan keuangan syariah. Sehingga para disabilitas bisa merasa lebih percaya diri, karena mengetahui banyak orang yang peduli dengan mereka.
“Kegiatan hari ini literasi keuangan dari sisi syariah, pelatihan wirausaha dari teman teman disabilitas. Kami juga berikan ilmu soal Al-Quran isyarat,” ujarnya.
Sehingga, lanjut dia, disabilitas rungu dan wicara bisa membaca Al-Quran dengan juga memberikan isyarat.
“Seperti ketika bagaimana mereka mengucapkan Alhamdulillahirobbil Alamin mulutnya berucap tapi tanganya juga bergerak memberi isyarat,” ucapnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, mengatakan Kota Bogor merupakan satu-satunya kota yang memiliki visi sebagai Kota Keluarga. Semangat dari kota ini ialah rasa nyaman aman dan maslahat untuk seluruh keluarga.
“Harus nyaman untuk pendidikan, untuk kesehatan, untuk olahraga untuk berjalan kaki, untuk berwisata dan seluruh aktivitas lain. Kota keluarga adalah kota dimana seluruh kebijakannya seluruh program pemerintahnya itu harus berdasarkan kebutuhan untuk menguatkan ketahanan keluarga,” ujarnya.
Menurut dia, banyak yang dilakukan oleh Pemkot Bogor. Meski demikian Bima Arya juga menyampaikan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
Bima Arya mengatakan, kota keluarga berarti juga kota inklusi, kota yang harus memberikan ruang bagi semua tanpa terkecuali. Apapun latar belakangnya dan bagaimanapun kondisi fisiknya, termasuk bagi warga Bogor penyandang disabilitas.
“Jalan-jalan di Kota Bogor harus ramah bagi pejalan kaki termasuk disabilitas. Berwisata di Kota Bogor harus ramah disabilitas, sekolah sekolah inklusi di Kota Bogor harus berkualitas dengan instruktur yang memadai dan membuat warga disabilitas semakin berdaya dan memiliki kemampuan seperti warga yang lainya,” ujarnya.