REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- East Ventures bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Komodo, pemerintah dan masyarakat setempat, memberikan dukungan terhadap pengelolaan konservasi dan wisata alam di Labuan Bajo, utamanya Taman Nasional Komodo.
Dukungan tersebut terdiri atas tiga kegiatan utama, yakni penanaman 5,000 bibit bakau atau mangrove, revitalisasi fasilitas wisata, serta pembersihan sampah di kawasan Taman Nasional Komodo. "Kami berharap agar East Ventures bisa membuka tradisi baru wisata korporasi di mana setiap kunjungan wisata dari perusahaan, para pengunjung tidak meninggalkan jejak wisata yang bisa merusak alam dan juga setiap kunjungan memberikan dampak langsung pada masyarakat lokal," kata Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca.
Penanaman mangrove ditujukan untuk meningkatkan ekosistem karbon biru di kawasan Taman Nasional Komodo, di mana kegiatan ini juga sejalan dengan peringatan Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Juli. Penanaman bibit mangrove pertama berlangsung pada 24 Juli 2023 di Pulau Papagarang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Sebanyak 5.000 bibit mangrove akan ditanam di Pulau Papagarang dan beberapa pesisir pantai lainnya, yaitu daerah Loh Sebita dan Keronton.
East Ventures turut melakukan pembersihan sampah di kawasan Taman Nasional Komodo bekerja sama dengan Rekosistem, perusahaan rintisan pengelolaan sampah di Indonesia. Mengangkat tema Bersih Bersih Bajo", kegiatan ini berhasil mengumpulkan 899,8 kg sampah, yang selanjutnya akan dipilah dan didaur ulang di beberapa fasilitas daur ulang yang berlokasi di Surabaya dan Bali.
East Ventures turut melakukan revitalisasi dari beberapa fasilitas destinasi wisata di kawasan Taman Nasional Komodo. Antara lain Pulau Padar (Padar Selatan dan Padar Utara), Pulau Rinca (Loh Buaya), Pulau Komodo (Loh Liang), dan Pulau Gili Lawa.
Dukungan senilai Rp 333.168.883 ini mencakup pemasangan dua panel surya dan satu stasiun pengisian energi oleh Xurya, salah satu perusahaan portfolio East Ventures yang bergerak di bidang energi terbarukan, untuk memenuhi kebutuhan listrik di loket tiket pulau Padar Selatan. Selain itu, dukungan juga mencakup revitalisasi fasilitas toilet, papan informasi, tali, dan peralatan operasional berupa seragam dan topi untuk para rangers dan naturalist guide, alat pengeras suara, dan protofon (HT).