Ahad 30 Jul 2023 16:07 WIB

Toko Buku di Hongaria Diam-Diam Jual Buku LGBTQ+

Pemerintah Hongaria melarang buku dengan konten LGBTQ+ karena dianggap tidak cocok

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Hongaria melarang buku dengan konten LGBTQ+ karena dianggap tidak cocok untuk anak di bawah umur 18 tahun.
Foto: EPA/IAN LANGSDON
Pemerintah Hongaria melarang buku dengan konten LGBTQ+ karena dianggap tidak cocok untuk anak di bawah umur 18 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Di sebuah toko buku Yahudi berpanel kayu di ibu kota Hongaria, Eva Redai dengan hati-hati menaiki anak tangga untuk menyusun buku-buku di rak.  Di antara buku-buku itu adalah buku-buku yang berisi konten LGBTQ+ dan dibungkus dengan plastik. Pemerintah Hongaria melarang buku dengan konten LGBTQ+ karena dianggap tidak cocok untuk anak di bawah umur 18 tahun.

Redai telah menjalankan toko buku Láng Téka di Budapest tengah selama hampir 35 tahun, tepat sebelum transisi negara dari sosialisme ke demokrasi. Pria berusia 76 tahun itu mengatakan, selama menjalankan bisnisnya dia tidak pernah memisahkan buku tertentu untuk menghindari pelanggaran larangan pemerintah.

Baca Juga

“Saya menganggap ini sebagai tingkat diskriminasi. Undang-undang ini adalah tindakan paksa yang sulit dipahami. Sebagai seseorang yang sudah lama berkecimpung dalam bisnis ini, bahkan saya tidak dapat memutuskan buku mana yang termasuk dalam larangan," ujar Redai.

Dalam beberapa tahun terakhir, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Viktor Orban, Hongaria telah mengambil garis keras pada isu-isu LGBTQ+. Pemerintah Hongaria mengesahkan undang-undang anti-LGBTQ yang dikecam oleh kelompok hak asasi manusia dan politisi Eropa sebagai tindakan represif terhadap minoritas seksual.