REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menekankan pentingnya konsep syariah dalam ekonomi dan kepemilikan harta.
Sebab, kata Kiai Ma'ruf, banyaknya harta yang dimiliki tidak bernilai jika tidak sesuai syariah.
"Kebanyakan orang cari rezeki nggak peduli halal apa haram, nggak peduli itu benar atau tidak. (Padahal) ekonomi yang dibangun tidak sesuai syariah sama dengan tidak ada. Bahasa orang kerennya, nothing. Walaupun banyak, banyak tidak ada," ujar Kiai Ma'ruf saat membuka Roadshow Pondok Pesantren bertajuk “Menguatkan Karakter Pesantren Antikekerasan”, di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara (Penata), Kabupaten Serang. Provinsi Banten, dikutip pada Ahad (30/7/2023).
Karena itu, Kiai Ma'ruf menekankan pesantren harus menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat sekaligus pusat peradaban Islam ke depannya.
Pesantren kata Kiai Ma'ruf harus mengajarkan kepada masyarakat tentang cara berpikir keimanan termasuk konsep syariah tersebut.
"Membangun masyarakat yang cara berpikirnya, berpikir keimanan, harus sesuai syariah atau tidak, ini masyarakat kita didik supaya berpikir seperti itu, jangan yang penting hasilnya, halal atau haram bukan masalah. Kita harus membangun masyarakat yang benar benar berorientasi kepada keimanan sehingga mereka akan selamat di dunia dan akhirat," katanya.
Untuk itu, Kiai Ma'ruf mengatakan, saat ini Pemerintah mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah sebagai salah satu pondasi perekonomian Indonesia.
Pemerintah bahkan telah membentuk lembaga khusus persoalan keuangan syariah yakni Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di pusat dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di daerah.
Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun
"Alhamdulillah sekarang ekonomi dan keuangan syariah menjadi sistem dalam negara kita republik Indonesia. Kenapa ini kita syukuri? Memperjuangkannya bukan mudah sekarang sudah jadi sistem. Ekonomi kita sudah dual ekonomi, ekonomi konvensional dan syariah," ujarnya.
Untuk itu, dia juga meminta pesantren ikut berperan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat masyarakat. Pesantren kaya Kiai Ma'ruf juga mulai ikut andil dalam menggunakan ekonomi berbasis syariah.
"Bagaimana pesantren? Jangan tidur, masa pesantrennya tidur. Bangun, ini sudah dibangun kok ente tidur terus, apa kalian para kiai masih menggunakan sistem jahiliyah? Kalau begitu bukan kiai syariah, kiai jahiliyah itu. Pesantrennya masih menggunakan bank konvensional, pesantren jahiliyah itu, sudah. Ini challenge namanya, tantangan ini, ini yang harus kita bangun," ujarnya.