Ahad 30 Jul 2023 22:47 WIB

PPP Dukung Ganjar, Apakah Otomatis KIB Bubar? Ini Kata Mardiono 

Plt Ketum PPP tegaskan KIB masih eksi dan bertahan

Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono bersama Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Sekjen Perindo Ahmad Rofiq hadir dalam acara pelatihan juru kampanye Ganjar Pranowo di Jakarta, Senin (17/7/2023). Partai pengusung bakal calon Presiden Ganjar Pranowo mengelar pelatihan juru kampanye di tingkat nasional guna memantapkan konsolidasi pemenangan pada pilpres 2024. kegiatan ini juga diharapkan mampu memperkuat kampanye Ganjar Pranowo tanpa harus melakukan tindakan black campaign. Pelatihan jurkam angkatan pertama ini diikuti oleh 300 kaum muda usia di bawah 40 tahun.
Foto: Republika/Prayogi
Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono bersama Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Sekjen Perindo Ahmad Rofiq hadir dalam acara pelatihan juru kampanye Ganjar Pranowo di Jakarta, Senin (17/7/2023). Partai pengusung bakal calon Presiden Ganjar Pranowo mengelar pelatihan juru kampanye di tingkat nasional guna memantapkan konsolidasi pemenangan pada pilpres 2024. kegiatan ini juga diharapkan mampu memperkuat kampanye Ganjar Pranowo tanpa harus melakukan tindakan black campaign. Pelatihan jurkam angkatan pertama ini diikuti oleh 300 kaum muda usia di bawah 40 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA— Surabaya (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhamad Mardiono menyatakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak bubar, meskipun partainya saat ini mendukung bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

"Saya menyatakan KIB tidak bubar, KIB masih tetap ada," kata Mardiono seusai pelantikan pengurus Wanita Persatuan Pembangunan (WPP)  2023-2027 di Graha Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur, Ahad.

Baca Juga

Menurut dia, munculnya KIB karena didasari ada kesepahaman bersama dua partai lain, yakni Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) terkait aspek kesuksesan pemilihan umum dan keberlanjutan pembangunan Indonesia.

Konteks "Indonesia Bersatu" pada nama koalisi tiga partai, kata dia, merupakan cerminan bahwa setiap masyarakat memiliki tanggung jawab melanjutkan estafet pembangunan, salah satu caranya dengan menjamin kesuksesan pemilihan umum (pemilu)

"Pemilu 2024 itu barometer Indonesia, jadi kalau berhasil insyaallah Indonesia akan melompat menjadi negara maju tetapi kalau sampai gagal itu akan menjadi hambatan utama," ujarnya. 

Jika pemilu mengalami kendala pelaksanaan, beber dia, maka bisa memberikan dampak pada upaya berjalannya rencana pembangunan yang bersifat berkesinambungan.  

Pembahasan tersebut, paparnya, selalu menjadi topik utama pembahasan ketika dia bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. 

Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun

"Karena kesinambungan pembangunan ada pada pemilu, di mana kelanjutan kepemimpinannya dari pemerintahan saat ini," ucapnya. 

Sedangkan untuk persoalan pembahasan bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden, Mardiono menyatakan hal itu bukan menjadi tujuan. 

"KIB tidak berkoalisi dalam konteks capres dan cawapres, jadi tiap pendeklarasian yang kita tanda tangani itu tidak membicarakan tentang capres dan cawapres," ujar Mardiono. 

Sementara, katanya, soal komunikasi politik dengan partai PDI Perjuangan selaku pengusung bakal calon presiden Ganjar Pranowo berjalan dengan lancar.

"Komunikasi selama ini kepada Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP intens, termasuk kami intens juga komunikasi dengan Ibu Puan dan Pak Hasto Kristiyanto," ucapnya.   

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement