REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hingga hari kelima, upaya penyelamatan delapan penambang emas yang terjebak di Kawasan Pertambangan Emas Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, belum membuahkan hasil. Padahal, operasi SAR akan dilakukan hingga hari ketujuh.
Kepala Kantor SAR Cilacap, Adah Sudarsa menjelaskan, perkembangan operasi SAR hari kelima yaitu Tim SAR Gabungan terbagi menjadi lima titik Worksite. Dikarenakan Worksite A-4 yang berada di Sumur II sudah kering dan tidak ada pengaruh ke sumur Bogor maupun Dondong. Sedangkan personel serta pompa air yang berada di Worksite A-5 bergeser ke Worksite A-3 dikarenakan Worksite A-5 sudah tidak ada lagi pengerjaan untuk pengurasan sumur.
"Dengan dukungan pompa air yang berada di Worksite A-1, terdapat penurunan muka air kurang lebih menjadi 13 meter," ujar Adah Sudarsa dalam keterangan resminya, Ahad (30/7/23) malam.
Selain itu, Tim SAR Gabungan juga melakukan pengalihan aliran air dari Sungai Tajur ke Sungai Datar bagian bawah guna mengurangi debit air yang mengarah ke sumur-sumur galian.
Telah dilaksanakan pula rapat koordinasi dan evaluasi antara Kepala Kantor SAR Cilacap, Bupati Banyumas, Kapolresta Banyumas, Dandim 0701 Banyumas, Jajaran Forkopimda Banyumas, serta keluarga korban.
Salah satu keluarga korban mengungkapkan terima kasih kepada seluruh Tim SAR Gabungan yang telah membantu dalam proses upaya evakuasi terhadap keluarga mereka.
"Kami ikhlas dengan musibah yang menimpa keluarga kami, bagaimanapun hasilnya nanti. Tapi kami masih berharap Tim SAR Gabungan untuk dapat mengevakuasi dalam keadaan apa pun hingga hari ke tujuh," ungkap salah satu keluarga korban.
Adah menambahkan, Tim SAR Gabungan masih terus mengupayakan semaksimal mungkin untuk dapat mengevakuasi kedelapan penambang yang masih terjebak di dalam lubang galian sampai hari ke tujuh operasi SAR.