REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bergerak di zona hijau di awal pekan ini, Senin (31/7/2023). Pada penutupan perdagangan Jumat (28/7/2023), IHSG berhasil menguat tipis 0,05 persen ke level 6.900,23 setelah sempat mengalami koreksi.
"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.880-6.920," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, dalam risetnya.
Menurut Ratih, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain dari dalam negeri, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan total nominal simpanan bank umum per Juni 2023 mencapai Rp 8.087 triliun. Angka ini naik 0,45 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp 8.050 triliun.
LPS juga melaporkan, jumlah nasabah bersaldo di atas Rp 5 miliar per Juni 2023 mencapai 129.302 nasabah. Jumlah ini naik 0,3 persen secara bulanan dan naik 4,1 persen secara tahunan. Berdasarkan jenisnya, simpanan dengan nominal terbesar terdapat pada deposito dengan jumlah Rp 2,98 triliun atau setara dengan 36,8 persen dari seluruh total simpanan yang ada di bank umum.
Dari mancanegara, belanja konsumen (personal spending) Amerika Serikat naik 0,5 persen secara bulanan pada Juni 2023. Data tersebut mencerminkan pengeluaran barang dan jasa masing-masing 49,1 miliar dolar AS dan 52,1 miliar dolar AS.
Sementara, indeks kepercayaan konsumen di Kawasan Eropa naik 1 poin menjadi minus 15,1 pada Juli 2023, tertinggi sejak Februari 2022 dan sesuai ekspektasi pasar. Dari Asia, Bank of Japan (BoJ) mempertahankan suku bunga jangka pendek utamanya tidak berubah di level minus 0,1 persen dan imbal hasil obligasi dengan tenor 10 tahun 0 persen dalam pertemuan Juli 2023.
Berikut ini adalah saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas:
1. MYOR
Buy : 2.430
TP : 2.500
Stop loss: <2.370
MYOR berpotensi reversal dari bearish jangka pendek membentuk pola morning star, stochastic oscillator di area netral dan MACD bar histogram melemah terbatas.
Kinerja MYOR pada semester I 2023 ditopang oleh solidnya konsumsi domestik di tengah landainya harga komoditas. Per Juni 2023 MYOR mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 14,82 triliun atau tumbuh 3,13 persen yoy. Laba bersih MYOR tumbuh 86,59 persen yoy menjadi Rp 1,22 triliun.
Kinerja MYOR turut didukung oleh beban pokok produksi akibat barang baku dan pembungkus sebagai raw materials mengalami penurunan enam persen yoy. Alhasil, GPM meningkat dari menjadi 27 persen per Juni 2023 dari periode yang sama tahun 2022 sebesar 21 persen.
2. ASSA
Buy : 1.310
TP : 1.350
Stop loss: <1.260
ASSA dalam major tren bullish diatas MA-5, MA-20, dan MA-100. Indikator stochastic di area netral dan indikator MACD bar histogram dalam momentum akumulasi.
Sektor transportasi merupakan sektor paling leading dengan penguatan 16,03 persen ytd (28/7/23). ASSA terus melanjutkan ekspansi dengan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,1 triliun-Rp 1,5 triliun di 2023. Anggaran tersebut digunakan untuk pemeliharaan dan pembelian kendaraan untuk bisnis rental.
3. INKP
Buy : 8.875
TP : 9150
Stop loss: <8.650
INKP secara jangka pendek sidways di atas MA-5, MA-20, dan MA-100. INKP konsisten membentuk higher low dan higher peak. Indikator MACD bar histogram dalam momentum akumulasi.
Industri pulp and paper menarik dicermati sejalan dengan akselerasi pertumbuhan ekonomi domestik dan menjelang pemilu 2024. Permintaan kemasan kertas yang lebih eco-friendly dibandingkan plastik menjadi katalis positif untuk INKP ke depan.
Melihat permintaan segmen ini masih akan tumbuh, INKP berencana membangun pabrik baru dengan kapasitas produksi 3,9 juta ton kertas industri per tahun yang diproyeksikan beroperasi penuh pada kuartal III 2025.