REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa, masuk bursa dari lima nama yang dibidik untuk mendampingi bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo. Andika juga bahkan tampil bersama Ganjar di acara bertajuk "Ngopi Bareng Ganjar Pranowo Bersama Purnawirawan TNI/Polri" di Ancol, Ahad (30/7/2023) kemarin.

Pengamat politik dari lembaga Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai sosok Andika salah satu pilihan tepat untuk mendampingi Ganjar. Namun, sebagai cawapres Ganjar, Andika tidak akan begitu berpengaruh dalam perolehan suara.

"Setidaknya Andika adalah tokoh yang saat ini baik, miliki relasi yang juga baik dengan kekuasaan, tidak menonjol dalam sikap kontra maupun pro pemerintah. Hanya saja, sebagai cawapres Ganjar, Andika tidak begitu berpengaruh dalam perolehan suara," ujar Dedi dalam keterangannya, Senin (31/7/2023).

Menurut Dedi, cawapres bagi Ganjar tidak terlalu signifikan bagi perolehan suara Gubernur Jawa Tengah tersebut. Hal ini karena suara yang mengarah ke Ganjar saat ini sudah terpetakan yakni pemilih PDIP, Megawati dan Jokowi.

Sementara Andika dinilai tidak begitu berpengaruh menarik suara dari kelompok pro Pemerintah maupun kelompok muda. "Dari sisi pengaruh suara dari Andika tidak akan banyak berpengaruh, selain kelompok pemilih dari sisi pro pemerintah dipastikan akan dominan ke Prabowo. Lalu AHY untuk kelompok muda yang sejauh ini sudah cukup terlihat," ujarnya.

Begitu pun untuk kalangan militer, meski nantinya akan mendapat dukungan dari elit militer tetapi tidak akan mampu mempengaruhi pemilih yang pro militer secara signifikan.

"Jadi Andika tepat saja mendampingi Ganjar jika memang miliki dukungan Megawati atau mitra koalisi. Hanya saja, sebagai Cawapres Ganjar, Andika tidak begitu berpengaruh dalam perolehan suara," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyampaikan lima besar bursa nama yang bakal Cawapres Ganjar Pranowo. Mereka diantaranya, Andika Perkasa, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Ikuti Whatsapp Channel Republika