Senin 31 Jul 2023 12:18 WIB

Korban Mutilasi Turi Disebut Lakukan Riset LGBT, Polisi: Masih Didalami

Polisi juga mengungkap ada kekerasan berlebih yang dialami korban.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Ilustrasi Mutilasi. (Republika/Mardiah)
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Mutilasi. (Republika/Mardiah)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Redho Tri Agustian, terduga korban mutilasi di Turi, Sleman, disebut-sebut tewas saat dirinya tengah meneliti terkait LGBT. Polda DIY mengaku masih mendalami hal tersebut.

"Nanti didalami lagi ya, nanti Dirkrimum yang akan menjelaskan," kata Wakapolda DIY Brigjen Pol R Slamet Santoso kepada wartawan, Senin (31/7/2023).

Ia memastikan kepolisian melalui Dirkrimum akan mengungkapkan fakta-faktar terkait kasus tersebut. "Nanti dari Dirkrimum nanti akan menyampaikan bagaimana fakta-fakta yang ada," ujarnya.

Sebelumnya, kepolisian juga menyebut ada kekerasan berlebih yang dialami korban sehingga menyebabkan korban tewas. Namun, kepolisian belum mengungkapkan bentuk kekerasan berlebih yang dimaksud.

"Nanti hasil visum kita bisa kelihatan apakah dari cekikannya atau dari yang lainnya, nanti dari hasil visum akan disampaikan," kata dia.

Sebelumnya salah satu dosen UMY menyebutkan bahwa Redho merupakan penerima hibah penelitian program dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbudristek RI 2023 yang meneliti kelompok LGBT.

Dosen tersebut menduga kematian Redho ada keterkaitan dengan penelitian tersebut, dan kedua pelaku disebut merupakan responden penelitian. Mengenai hal ini, UMY sebagai institusi menolak mengonfirmasi kebenarannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement