Senin 31 Jul 2023 15:18 WIB

Capres-Capres Lansia AS Berharap Dukungan Pemilih Muda

Pemilih muda merupakan kunci kemenangan Biden pada Pilpres 2020.

 Presiden Joe Biden menyapa tamu saat acara di Gedung Putih, Washington DC pada 19 Juli 2023.
Foto: EPA-EFE/Samuel Corum
Presiden Joe Biden menyapa tamu saat acara di Gedung Putih, Washington DC pada 19 Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Alberto Rodriguez (24) memiliki kakek lebih muda dibandingkan Joe Biden, presiden AS saat ini. Namun, ia lebih tertarik dengan pencapaian presiden berusia 80 tahun itu. Dalam usianya yang masih muda, ia mengaku pencapaiannya kalah dibandingkan sang presiden. 

Dalam Pilpres 2024 nanti, Biden berencana mencalonkan diri kembali. ’’Orang usia muda seperti saya, fokus pada hidup sehari-hari dan dia (Biden) melakukan berbagai hal untuk membantu kita melewati itu semua,’’ kata Rodriguez, Ahad (30/7/2023). 

Baca Juga

Kini Rodriguez bekerja sebagai juru masak di Mandalay Bay Resort dan kasino di Las Vegas. Ia menunjuk subsidi Covid-19, meningkatnya belanja untuk infrastruktur, dan program sosial lainnya. Ia dan pemilih muda lainnya tertarik dengan program-program Biden itu. 

Pemilih muda semacam Rodriguez merupakan kunci kemenangan Biden pada 2020. Mayoritas pendukungnya adalah anak-anak muda, seperti sarjana baru, perempuan, urban, suburban, dan warga kulit hitam Amerika. Menjaga dukungan mereka menjadi sangat penting.

Kampanye Pilpres 2024 yang diusung Biden juga akan menekankan pesan untuk merangkul anak-anak muda. Di antaranya mengenai kegigihannya dalam menangani persoalan perubahan iklim yang kini menjadi perhatian dunia. 

Pada 2020, sebanyak 61 persen pemilih di bawah usia 30 tahun. Menurut AP VoteCast, 55 persen pemilih berusia antara 30 dan 44 mendukung Biden. Suara anak muda ini juga diharapkan bisa didulang Partai Republik, termasuk Donald Trump. 

‘’Kami akan menghantam segmen anak-anak muda yang tak pernah dilihat orang sebelumnya,’’ kata Trump, Jumat (28/7/2023). Ia berencana kembali mencalonkan diri di Pilpres 2024. Ia kini bersaing dengan koleganya di Republik yang juga hendak mencalonkan diri. Saat ini, usia Trump lebih mudah 3,5 tahun dari Biden.

Kevin Nunoz, juru bicara tim kampanye Biden, merujuk pada gerakan Trump melalui slogan “Make America Great Again”, yang kelemahannya tak ada aksi soal perubahan iklim, kekerasan akibat senjata, dan utang mahasiswa. 

‘’Kami akan menemui pemilih muda Amerika di manapun mereka dan mengubah energi mereka dalam serangkaian tindakan,’’ ujar Munoz. Itu mungkin tak meredakan pertanyaan mengenai usia capres, Biden atau Trump. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement