REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setengah tahun mendekati Pemilu 2024, para tokoh yang digadang menjadi calon presiden semakin ramai diberitakan. Mereka menjadi objek survei berbagai lembaga untuk diketahui elektabilitasnya.
Terbaru, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menghasilkan temuan barunya berkaitan dengan siapa calon presiden peraih elektabilitas tertinggi. Direktur Citra Publik LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas mengatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kian kokoh berada di urutan pertama pada hasil survei terbaru yang dirilis oleh LSI Denny JA. Celah (gap) yang terekam dalam hasil survei tersebut menunjukkan Prabowo semakin meninggalkan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dengan selisih dua digit.
“Pada bulan ini, selisihnya mencapai dua digit ya, angkanya 10,4 persen,” kata Hanggoro Doso Pamungkas, dalam keterangan resminya pada Senin (31/7).
Pada Januari lalu, selisih antara Prabowo dan Ganjar ada di angka -4,6. Hal itu menandakan Prabowo tertinggal 4,6 persen dibandingkan Ganjar.
Lalu, angka tersebut berubah signifikan ketika masuk di bulan Mei 2023. Saat itu, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut unggul dari Ganjar dengan gap 6,4 persen. Lalu pada Juni, selisihnya bertambah menjadi 7,2 persen.
Elektabilitas Prabowo kian menguat jika dilihat dari bulan Januari 2023 hingga Juli 2023. Dari survei yang dilaksanakan pada 30 Mei-12 Juni 2023 dan melibatkan 1200 responden tersebut, hingga Juli 2023, Prabowo mengumpulkan dukungan sebesar 52,0 persen, sementara Ganjar ada di angka 41,6 persen.
“Prabowo di angka 52,0 persen, Ganjar 41,6 persen, data ini kita lihat dari waktu ke waktu, pada tahun 2023 mulai bulan Januari, Mei, Juni hingga survei Juli kali ini terjadi dinamika yang cukup menarik,” ungkap Hanggoro.
Pada bulan Januari lalu, Prabowo masih tertinggal dibanding Ganjar. Elektabilitas Prabowo ada di angka 38,5 persen, sementara Ganjar unggul dengan angka 43,1 persen. Kemudian, pada bulan Mei, Juni, Juli, secara konsisten Prabowo mengungguli Ganjar.
“Bahkan kalau kita lihat trennya semakin meningkat, gap-nya semakin lebar,” terangnya.
Pada bulan Mei kemarin, Prabowo unggul dengan dukungan mencapai 44,5 persen sedangkan Ganjar hanya meraup suara sebesar 38,1 persen. Kemudian, masuk di bulan Juni 2023, gap di antara Prabowo dan Ganjar kembali meningkat.
Prabowo unggul di angka 50,4 persen sedangkan Ganjar mengumpulkan suara sebesar 43,2 persen. Terakhir, pada survei di bulan Juli 2023, Prabowo semakin kokoh dengan dukungan mencapai 52,0 persen dan Ganjar menciut dengan angka 41,6 persen.
Maka dari itu, Hanggoro menegaskan jika raihan elektabilitas Prabowo semakin konsisten naik, maka Mantan Pangkostrad itu sangat mungkin meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
“Ini adalah raihan yang cukup konsisten yang didapat oleh Prabowo dan apabila kondisi ini tidak berubah maka bisa saja kita ketemu hari ini mungkin saja trennya akan semakin meningkat bagi keunggulan Prabowo,” pungkasnya.