Senin 31 Jul 2023 17:50 WIB

Ukraina Laporkan Pertempuran Sengit di Garis Depan

Pasukan Kiev mempertahankan garis mereka dan meraih kemajuaan di sejumlah area.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Anggota Garda Nasional Ukraina dari Brigade Bureviy mengikuti latihan militer di wilayah Kyiv pada Kamis (27/4/2023).
Foto: AP Photo/Bernat Armangue
Anggota Garda Nasional Ukraina dari Brigade Bureviy mengikuti latihan militer di wilayah Kyiv pada Kamis (27/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pejabat senior Ukraina melaporkan pertempuran sengit di sebelah timur laut negara itu. Pasukan Kiev mempertahankan garis mereka dan meraih kemajuaan di sejumlah area.

Sementara militer Rusia mengatakan mereka menahan pasukan Ukraina di sebelah timur laut. Militer Rusia juga mengatakan mereka menembak jatuh tiga drone Ukraina yang mencoba menyerang Moskow dan merusak bangunan tinggi yang dilaporkan terdapat sejumlah kantor pemerintahan.  

Baca Juga

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggambarkan hari Ahad (30/7/2023) sebagai "hari yang baik, hari yang kuat" di garis depan, terutama di dekat Bakhmut. Di mana pasukan Rusia mengatakan mereka merebut kembali daerah yang sempat mereka kuasai bulan Mei lalu.

Ukraina tidak mengeklaim bertanggung jawab langsung atas serangan-serangan drone. Tapi pada Ahad malam Zelenskyy mengatakan perang "perlahan-lahan kembali ke wilayah Rusia, pada pusat simbolnya".

Pasukan Rusia melancarkan serangan udara malam hari terbaru yang menurut Pemerintah Rusia "bukan gedung pemukiman" di Kota Kharkiv. Serangan itu menimbulkan kebakaran tapi tidak ada laporan korban jiwa.

Zelenskyy mengatakan total korban tewas dalam serangan Rusia ke sebuah sekolah di utara Kota Sumy, Sabtu (29/7/2023) lalu bertambah menjadi dua orang. Setelah tim penyelamat membersihkan puing-puing di lokasi kejadian.

Deputi Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar mengatakan pasukan Rusia "mencoba mengusir kami" dari posisi tinggi di timur laut yang Moskow duduki setelah invasi skala penuh Februari 2022 lalu. Tapi kemudian direbut kembali oleh pasukan Ukraina.

Di stasiun televisi nasional Ukraina ia mengatakan tugas kunci Rusia adalah untuk "mengalihkan pasukan kami dari daerah Bakhmut, di mana serangan kami berhasil."

"Mereka menyerang tanpa henti pada pekan ini. Namun pasukan kami melawan serangan dan terkadang memukul mundur mereka dengan pukulan keras," katanya.

Maliar mengatakan Rusia menderita "lebih sedikit kerugian dibandingkan pertempuran sengit di Bakhmut", yang akhirnya jatuh ke tangan pasukan Rusia setelah pertempuran selama 10 bulan.

Ukraina meluncurkan serangan balik bulan lalu yang fokus pada operasi di bagian selatan negara itu. Kiev hendak mengusir pasukan Rusia dari wilayah yang mereka duduki di timur dan di semenanjung Crimea dan memenangkan kembali daerah mereka di Bakhmut.

Namun, pertempuran sengit juga terjadi di Kota Kupiansk dan Lyman yang dikuasai Ukraina. Maliar mengatakan, pasukan Rusia juga "dengan gigih mencoba merebut kembali" beberapa daerah di bagian selatan yang direbut Ukraina.

Ukraina, katanya, merebut kembali daerah seluas 22 kilometer persegi di selatan. Tapi, kemajuan tertahan oleh posisi pasukan dan ranjau-ranjau Rusia.

Dalam laporan aktivitas militer hariannya Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya menemukan dan mengerahkan roket untuk menghancurkan brigade bersenjata pasukan Ukraina di dekat Svatove, kota yang Rusia kuasai di timur laut Ukraina. Kementerian juga mengatakan pasukan Rusia menghalau empat serangan Ukraina di dekat Kota Lyman.

Pernyataan mengenai medan pertempuran belum dapat diverifikasi secara mandiri. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement