REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berat badan yang terus bertambah pada saat kita justru rutin berlahraga lari terkadang membuat frustrasi. Utamanya, jika lari dilakukan untuk membantu mengendalikan bobot tubuh.
Personal trainer dari PureGym, Chris Collett, membagikan beberapa kiat supaya lonjakan berat badan itu bisa terhindarkan. Penting untuk diingat bahwa kenaikan berat badan tidak selalu berarti penambahan lemak.
Collett mengingatkan, kenaikan berat badan akibat peradangan atau retensi air setelah melakukan olahraga lari kemungkinan besar akan turun kembali setelah beberapa pekan. Namun, bisa juga berat badan bertambah setelah melakukan olahraga lari karena seseorang makan lebih banyak kalori daripada jumlah kalori yang dibakar. Supaya itu tidak terjadi, Collett menyarankan untuk melacak asupan makanan.
"Buat buku harian makanan untuk melihat apakah ini memang karena makan berlebihan. Jika menghitung kalori, Anda harus menghitung total pengeluaran energi harian terlebih dahulu, sehingga bisa makan sekitar kalori itu atau kurang," kata Collett, dikutip dari laman PureGym, Senin (31/7/2023).
Jika nafsu makan ikut meningkat sejak mulai berlari, lakukan pertukaran makanan sehat. Tambahkan lebih banyak protein dan sayuran tanpa lemak ke dalam menu harian agar kenyang lebih lama. Ganti camilan padat kalori dengan makanan yang rendah kalori dan bervolume tinggi seperti buah.
Namun, jangan sampai kurang makan. Collett tidak menyarankan untuk mengurangi kalori secara drastis untuk menurunkan berat badan atau diet ekstrem. Cara itu kurang berkelanjutan dalam jangka panjang dan cenderung menyebabkan kelelahan dan kehilangan motivasi untuk tetap konsisten berolahraga.
Selalu minum cukup air setiap hari, terutama sebelum, selama, dan setelah berlari. Ini membantu meminimalisasi retensi air alias akumulasi cairan di jaringan tubuh. Selain itu, tetap terhidrasi juga dapat membantu mengenyahkan rasa lapar dan menjaga tingkat energi tetap tinggi.
Saat berlari, jangan melakukan target program secara drastis. Tingkatkan durasi, jarak, dan frekuensi lari secara bertahap selama beberapa pekan. Cara ini dapat mempertahankan tingkat energi dan mengurangi risiko kelelahan atau makan berlebihan.
Collett pun menyarankan untuk tidak selalu fokus pada angka di timbangan. Lebih baik, pusatkan perhatian pada aktivitas lari yang menyenangkan dan manfaat kesehatan yang didapat. "Kenaikan berat badan di timbangan tidak selalu berarti Anda bertambah gemuk. Anda juga bisa saja kehilangan lemak tanpa melihat penurunan berat badan yang besar," ujar Collett.