Senin 31 Jul 2023 19:17 WIB

Beijing Catat Curah Hujan Tertinggi dalam Setahun Akibat Topan Doksuri

Doksuri adalah salah satu badai terkuat yang melanda China dalam beberapa tahun.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Beijing di China dilanda hujan akibat Topan Doksuri, Ahad, 30 Juli 2023.
Foto: AP Photo/Andy Wong
Beijing di China dilanda hujan akibat Topan Doksuri, Ahad, 30 Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Ibu kota China, Beijing mencatat curah hujan terbanyak tahun ini saat Topan Doksuri telah melewati wilayah tersebut. Hal ini memaksa evakuasi puluhan ribu orang dari daerah berisiko tinggi di ibu kota.

Dilansir laman Aljazirah, Senin (31/7/2023), Observatorium Kota Beijing mencatat curah hujan rata-rata di kota tersebut mencapai 140,7 mm selama semalam hingga Senin. Curah hujan maksimum tercatat di wilayah Fangshan yang mencapai 500,4 mm.

Baca Juga

Doksuri adalah salah satu badai terkuat yang melanda China dalam beberapa tahun. Ratusan juta orang di bagian utara negara itu, termasuk di Beijing, tetap berada di bawah siaga merah atau level tertinggi untuk hujan lebat.

Peringatan itu mencakup 22 juta orang di Beijing dan 14 juta orang Tianjin, serta sebagian provinsi Hebei, Shanxi, Shandong, dan Henan. Ini adalah pertama kalinya sejak 2011 peringatan hujan lebat dikeluarkan.

Menurut media negara, CCTV, lebih dari 31 ribu orang telah dievakuasi dari daerah berisiko tinggi di Beijing. Sementara 20 ribu lainnya dipindahkan dari bagian kota terdekat Shijiazhuang.

Media melaporkan banyak pekerjaan konstruksi dihentikan di lebih dari 4.000 lokasi di Beijing, hampir 20 ribu bangunan diperiksa kerusakannya, dan tempat-tempat indah di kota ditutup. Doksuri awalnya dikategorikan sebagai topan super saat melintasi Samudra Pasifik awal pekan ini, tetapi kehilangan intensitasnya saat mendekati Filipina, tempat topan itu menewaskan puluhan orang.

Topan itu masih membawa gelombang kolosal dan angin menderu hingga 175 km/jam (110 mph) ke tenggara China pada Jumat pekan lalu yang menyebabkan kerusakan yang signifikan. Lebih dari 880 ribu orang di provinsi Fujian selatan terkena dampak badai tersebut hingga Ahad (30/7/2023).

Sementara Doksuri terus berkurang, prakiraan cuaca mengingatkan akan ada topan Khanun yang sedang mendekat dan akan menyerang pantai padat penduduk China minggu ini. Pihak berwenang mengatakan Khanun dapat menimbulkan kerusakan lebih lanjut pada jagung dan tanaman lain yang telah terkena Doksuri. Badai menghantam China setelah musim panas dengan rekor suhu dengan para ilmuwan mengatakan cuaca ekstrem diperburuk oleh perubahan iklim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement