Senin 31 Jul 2023 21:30 WIB

Pengamat Haji: Perlu Ada Tenda Berteduh di Muzdalifah

Terjadi keterlambatan angkutan jamaah haji di Muzdalifah tahun ini.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pekerja menyelesaikan persiapan untuk puncak ibadah haji di Arafah, Mekah, Arab Saudi, Rabu (7/6/2023). Berbagai persiapan dilakukan jelang pelaksanaan puncak ibadah haji di kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina dengan total jamaah mencapai lebih dari dua juta orang.
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pekerja menyelesaikan persiapan untuk puncak ibadah haji di Arafah, Mekah, Arab Saudi, Rabu (7/6/2023). Berbagai persiapan dilakukan jelang pelaksanaan puncak ibadah haji di kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina dengan total jamaah mencapai lebih dari dua juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  Pengamat Haji dan Umroh Indonesia, Ade Marfuddin menyoroti peristiwa yang terjadi di Muzdalifah dalam penyelenggaraan haji tahun 1444 Hijriyah/ 2023. Di Muzdalifah terjadi keterlambatan mengangkut jamaah haji ke Mina karena kondisi jalan yang macet oleh jamaah haji yang berjalan kaki, sehingga bisa tidak bisa bergerak.

Ade mengatakan, di Muzdalifah biasanya tidak ada masalah dari tahun ke tahun, tapi tahun ini ada masalah yaitu jamaah haji telat diangkut ke Mina. Sehingga banyak orang dehidrasi dan lain sebagainya.

Baca Juga

Ia menyampaikan, masalah yang terjadi di Muzdalifah dilaporkan ke Arab Saudi, agar tahun depan jangan seperti itu lagi. "Evolusinya adalah di Muzdalifah apakah perlu ada tenda tempat berteduh (untuk jamaah haji) karena di Muzdalifah tidak ada tempat berteduh," kata Ade saat dihubungi Republika, Senin (31/7/2023).

Ade mengatakan, karena tidak ada tempat berteduh di Muzdalifah, maka ketika jamaah haji di Muzdalifah sampai jam 09.00 hingga jam 11.00 siang masih belum diangkut, jamaah haji kepanasan karena matahari sudah sangat terik. Maka harus ada solusinya, untuk itu sampaikan kepada otoritas di Arab Saudi bahwa di Muzdalifah perlu ada tenda tambahan yang berfungsi sebagai tempat transit jamaah haji.