Senin 31 Jul 2023 22:02 WIB

Beda Perlakuan Malaikat dan Iblis Terhadap Tanah yang Menjadi Cikal Bakal Manusia

Iblis memukuli dan memaki tanah yang menjadi cikal bakal umat manusia

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi penciptaan manusia. Iblis memukuli dan memaki tanah yang menjadi cikal bakal umat manusia
Foto: Antara
Ilustrasi penciptaan manusia. Iblis memukuli dan memaki tanah yang menjadi cikal bakal umat manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejak awal akan diciptakan manusia dari tanah, Iblis telah mengobarkan kebenciannya. Diriwayatkan bahwa Allah SWT memerintahkan Malaikat Maut mengambil tanah dari enam bumi, dari tanah itulah akan diciptakan manusia.  

 

Baca Juga

Dalam keterangan lanjutannya sebagaimana menukil keterangan dalam kitab at-Tadzkirah karya Imam Qurthubi diterangkan bahwa setelah diambil tanah tersebut tidak langsung ditiupkan ruh. Selama empat puluh tahun tanah tersebut tidak ditiupkan ruh. 

 

Saban kali malaikat melewati tanah itu, malaikat pun memandangnya. Para malaikat takjub sebab tidak ada makhluk yang akan diciptakan Allah SWT sebagus manusia. 

 

Tetapi ketika iblis melewati tanah itu, iblis justru memukuli tanah itu dengan tangannya. Ketika dipukul, tanah itu mengeluarkan suara bising. Menurut keterangan dijelaskan bahwa tanah yang bising itu adalah tanah-tanah yang sombong.  

 

Maka Iblis pun mengungkapkan kebenciannya terhadap manusia yang akan diciptakan dari tanah tersebut. 

 

Iblis berjanji bahwa bila dari tanah itu diciptakan makhluk yang lebih mulia darinya maka selamanya Iblis tidak akan tunduk atau taat terhadap makhluk itu. 

 

Iblis pun bersumpah apabila dirinya yang lebih mulia dari makhluk yang akan diciptakan dari tanah itu maka Iblis akan menghancurkannya. 

 

Sebab iblis merasa dirinya lebih hebat dari siapapun ia diciptakan dari api sedang manusia diciptakan dari tanah.   

Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun

 

 

 ، وقال آخر: أربعين سنة لم ينفخ فيه الروح ، فكانت الملائكة تمر به فيبقون ينظرون إليه ، ويقول بعضهم لبعض : إن ربنا لم يخلق خلقا أحسن من هذا ، وأنه خلق لأمر كائن ، ويمر به إبليس اللعين فيضرب بيده عليه ويسمع له صلصلة ، وهو الصلصال الفخار ، فقال إبليس: إن فضل هذا علي لم أطعه ، وإن فضلت عليه أهلكته ، هذا من طين وأنا من نار. 

 

“Dan dikatakan dalam riwayat lainnya bahwa selama empat puluh tahun (tanah  untuk menciptakan manusia) tidak ditiupkan ruh ke tanah itu. Maka para malaikat yang lewat terus menerus memandangi ke tanah itu. Sebagian malaikat berkata kepada sebagian malaikat lainnya: Sungguh, Tuhan tidak menciptakan ciptaan yang lebih bagus dari ini. Dan iblis yang terkutuk melewati tanah itu, maka Iblis memukuli tanah itu dengan tangannya dan iblis mendengar tanah itu bising, yaitu adalah tanah yang sombong. Maka berkata Iblis: Sungguh bila dia lebih mulia dariku aku tak akan tunduk padanya, dan bila aku yang lebih mulia darinya aku akan menghancurkannya. Ini dari tanah dan aku dari api. “

 

(Lihat kitab at-Tadzkirah fi Ahwalil Mauta wa Umuril Akhiroh karya Imam Qurthubi terbitan Maktabah Darul Minhaj halaman 266 Babu Ma Jaaa Fiy Sababi Qobdhi Malakil Mauti Arwahul Kholqi). Kebencian dan kesombongan Iblis pada manusia itu pun termaktub dalam Alquran. 

 

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَٱٱسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ ”Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS Al Baqarah ayat 34).

 

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي ممِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ "Allah berfirman, "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS Al A'raf ayat 12)  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement