REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semenjak Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso memilih pensiun dari dunia balap MotoGP, kini tidak ada lagi pembalap reguler yang melintas pada usia di atas 35 tahun, apalagi menjadi juara dunia. Pembicaraan bahwa pamor MotoGP saat ini kurang greget pasca ditinggal pergi Rossi, Dovizioso, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, dan Casey Stoner mengapung.
Marc Marquez, Aleix Espargaro, Johann Zarco disebut tidak bisa mempertahankan reputasi MotoGP sebagai ajang balap kuda besi terfavorit. Apalagi, Marquez saat ini terus kehilangan sihirnya di atas motor Repsol Honda.
Lantas apakah usia memengaruhi faktor kompetitif rider MotoGP. Pasalnya, persaingan antara rider gaek dengan rider muda sangat tidak terlihat. Terlebih pada 2023 hanya ada lima pembalap yang berusia kepala tiga. Paling tua adalah Aleix Espargaro 33 tahun, Johann Zarco 32 tahun, Pol Espargaro 31 tahun, Takaaki Nakagami 31 tahun, dan Marc Marquez 30 tahun.
Tercatat dari lima pembalap di atas Johann Zarco yang masih kompetitif dengan dua kali naik podium. Sedangkan the Baby Alien sibuk berjuang dengan cedera yang selalu didapatinya.
Banyak pengamat dan fan menilai kelima rider gaek tersebut disebut tidak bisa membendung bakat-bakat muda yang selalu muncul setiap tahun untuk naik ke kelas para raja.
Padahal pada era akhir 2000-an masih banyak pembalap veteran yang mampu naik podium dan bersaing di klasemen teratas untuk menjadi juara dunia. Salah satunya adalah Troy Baylis berusia 37 tahun dengan motor Ducati berhasil naik podium pada MotoGP Valencia 2006. Diikuti Loris Capirossi, 34 tahun, di MotoGP Jepang 2007. Rider tertua yang berhasil naik ke podium adalah Valentino Rossi 38 tahun ketika melintas di Assen 2017 bersama tim Movistar Yamaha.
Adapun balapan yang mempresentasikan kemampuan rider berusia di atas kepala tiga adalah MotoGP British 2005. Saat itu, Rossi keluar sebagai juara pada usia 26 tahun. Menariknya the Doctor diapit oleh dua pembalap senior yakni Alex Barros berusia 35 tahun dan Kenny Roberts Jr 32 tahun.