REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Para petani di wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat, diminta mewaspadai dampak fenomena El Nino pada musim kemarau tahun ini. Terjadinya El Nino dikhawatirkan dapat mengakibatkan lahan pertanian kekurangan pasokan air dan kekeringan.
“Dampak El Nino di kota (Sukabumi) sudah diantisipasi,” kata Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Dikna Yalendra, Senin (31/7/2023).
Dikna mengatakan, DKP3 Kota Sukabumi menyarankan sejumlah hal kepada para petani dalam menghadapi potensi dampak El Nino. Di antaranya, kata dia, normalisasi saluran irigasi secara gotong royong dan pengaturan penggunaan air dengan dilakukan penggiliran.
Selain itu, menurut Dikna, petani disarankan menanam padi genjah atau yang bisa lebih cepat panen, juga menggunakan pupuk organik atau kompos yang dapat membantu menjaga kelembapan tanah.
Dikna mengatakan, DKP3 Kota Sukabumi juga mendorong petani mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dengan mengikuti asuransi, ketika usaha pertanian gagal panen karena bencana, petani bisa mendapatkan klaim pengganti, sehingga dapat segera melakukan tanam kembali.
Sejauh ini, menurut Kepala DKP3 Kota Sukabumi Arian Hariadi, belum ada lahan pertanian di Kota Sukabumi yang dilaporkan mengalami kekeringan atau gagal panen. Mengantisipasi kekeringan, kata dia, di setiap kelompok tani ada pompa, yang dapat digunakan untuk menyedot air untuk lahan pertanian.