Senin 31 Jul 2023 23:23 WIB

Jelang Kemarau, Pemprov Kaltim Antisipasi Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan dan lahan telah menjadi isu nasional

Red: Qommarria Rostanti
Api membakar hutan dan lahan (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Api membakar hutan dan lahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersiap melalukan pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) memasuki musim kemarau 2023. Hal ini ditandai dengan gladi posko Karhutla Kaltim di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi mengatakan kebakaran hutan dan lahan telah menjadi isu nasional dan merupakan permasalahan rutin yang terjadi hampir setiap tahun di Indonesia, khususnya pada musim kemarau yang perlu menjadi perhatian dan tanggung jawab semua untuk mengatasinya. "Saya berharap melalui kegiatan ini, kita terus membangun upaya pencegahan Karhutla dengan kerja sama dan keterlibatan antara lembaga, dinas, instansi pusat dan daerah, serta bersinergi dengan TNI, Polri, BNPB, BPBD dan satgas-satgas provinsi, kabupaten dan kota," pesan Wagub Hadi Mulyadi saat memimpin upacara Gladi Posko Karhutla di Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Senin (31/7/2023).

Baca Juga

Wagub Hadi mengajak dan mendorong agar semua stakeholders terkait Karhutla di Kaltim untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian, berupa peningkatan status kedaruratan, patroli terpadu, water bombing dan pemadaman dini. "Semoga upaya kita semua dalam program ini mampu mengawal dan menjaga Kaltim sebagai paru-paru dunia yang saat ini telah ditunjuk menjadi Ibu Kota Nusantara, sekaligus mendapatkan apresiasi pusat dan Bank Dunia melalui program FCPF Carbon Fund," ungkapnya.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim Joko Istanto mengatakan gladi posko Karhutla merupakan serangkaian kegiatan penanganan dan pengendalian Karhutla yang sudah final dan siap beraksi dalam menghadapi Karhutla setiap tahunnya.