REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Community Development Center (CDC) PT Telkom Indonesia (Telkom) (Persero) Tbk bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), memberikan 20 perangkat komputer/PC beserta aplikasi iChat untuk SLB. Pemberian bantuan tersebut, dilakukan sebagai tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) pada SLB yang ada di lima provinsi di Indonesia.
Menurut SGM CDC Telkom, Hery Susanto, kegiatan ini diproyeksikan untuk mewujudkan pendidikan inklusif melalui dukungan infrastruktur digital serta edukasi talenta digital. Hal ini, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) serta implementasi Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) dari BUMN Teknologi Informasi Komunikasi tersebut.
Hery mengatakan, kegiatan dilakukan pada periode 21-26 Juli lalu di Sekolah Luar Biasa berlokasi di Provinsi Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Tujuan kami, CDC Telkom bekerjasama YPT dalam kegiatan ini adalah memberi dukungan terhadap para penyandang disabilitas untuk mendapatkan peluang yang sama dalam mengakses dan memanfaatkan teknologi, serta untuk mendorong inklusi sosial dan ekonomi dari Telkom," ujar Hery, dalam siaran persnya, Senin (31/7/2023).
Telkom, kata Hery, ingin membantu disabilitas meningkatkan keterlibatan mereka dalam masyarakat Indonesia yang kian terhubung secara digital.
Komputer yang diberikan, kata dia, berspesifikasi AIO i3 512 GB SSD disertai aplikasi Ichat (I can hear & talk). Yakni, aplikasi pembelajaran bahasa isyarat untuk penyandang kebutuhan khusus dalam pendengaran yg dikemas secara multimedia. Tiap SLB memperoleh dua unit, masing-masing akan diletakkan di ruangan laboratorium dan admin sekolah.
Adapun sekolah SLB tersebut adalah meliputi Jawa Barat (SLB Arrahman, Rancasari, Kota Bandung, SLB Muhammadiyah, Cipedes, Kota Bandung, SLB Silih Asih, Cipadung, Kota bandung, dan SLB ABCD LOB, Palasari, Kota Bandung) dan Lampung (SLBN Pringsewu, Bandar Lampung).
Kemudian Jawa Tengah (SLB ABCD Kuncupmas, Banyumas, SLB Yakut, Purwekerto), Sulawesi Selatan (SLBN 1 Makassar, SLB YPAC Makassar), dan Jawa Timur (SLBN Gedangan, Sidoarjo).
CSR juga, kata dia, dapat mengatasi hambatan komunikasi yang dihadapi anak didik SLB. Sehingga, mereka makin terhubung dalam kehidupan masyarakat yang kian terkoneksi digital.
"Misalnya Ichat dapat membantu tunarungu dan tunawicara komunikasi lebih efektif, sehingga dorong inklusi dan pemberdayaan individu karena memungkinkan mereka berpartisipasi penuh dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Sejalan dalam rangka peningkatan kompetensi penyandang disabilitas, CDC dan YPT sebelumnya menginisiasi aktivitas CSR berupa Pelatihan TIK Batch 1 dan 2 guna mengembangkan pengetahuan bidang TIK pada kaum disabilitas.
"Ini adalah rangkaian kegiatan, pasca pelatihan sebelumnya. Inklusi digital menjadi inti komitmen pemerintah untuk tidak meninggalkan siapa pun dalam mencapai Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 dan memungkinkan transisi yang adil secara sosial menuju masa depan lebih inklusif, adil, tangguh, dan berkelanjutan untuk semua," paparnya.